KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (29/3) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup merah. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) turun tipis 12,03 poin (-0,19%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.468,76.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, naik tipis sekali hanya 0,02 poin menuju 1.019,04. Indeks
Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga turun. Indeks terbitan Kompas ini berkurang 0,90 poin (-0,07%) lalu bertengger di 1.315,49.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (
INKP), Sri Rejeki Isman Tbk (
SRIL), dan Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA) berada di posisi tiga pertama daftar saham
LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,58 kali, 4,9 kali, dan 6,65 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh
WSKT,
ADRO,
ITMG,
MNCN,
INDY,
PTPP, dan
BBTN. Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah ini, hanya satu saham yang naik harga dari penutupan sebelumnya, yaitu saham Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Begitu pula, hanya satu saham yang tidak mengalami perubahan harga, yaitu SRIL. Di luar itu, delapan saham serentak mengalami penurunan harga. Mereka adalah INKP, ERAA, Waskita Karya Tbk (WSKT), Adaro Energy Tbk (ADRO), Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), Indika Energy Tbk (INDY), PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah |
Kode | Harga (28/3) | Harga (29/3) | PBV | PER |
INKP | 9.250 | 8.600 | 0,85 | 4,58 |
SRIL | 338 | 338 | 0,93 | 4,9 |
ERAA | 1.795 | 1.770 | 1,17 | 6,65 |
WSKT | 2.000 | 1.985 | 0,93 | 6,8 |
ADRO | 1.350 | 1.345 | 0,69 | 7,12 |
ITMG | 23.850 | 23.925 | 1,92 | 7,13 |
MNCN | 760 | 750 | 1,02 | 8,15 |
INDY | 1.890 | 1.825 | 0,58 | 8,18 |
PTPP | 2.100 | 2.080 | 0,79 | 8,6 |
BBTN | 2.510 | 2.440 | 1,11 | 8,65 |
Sumber: RTI Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama. Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana