JAKARTA. Departemen Perindustrian masih mengkaji industri-industri mana saja yang akan mendapat insentif fiskal dari alokasi dana sebesar Rp 10 triliun dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2009. Beberapa industri prioritas, seperti tekstil, baja, elektronika, alas kaki, industri makanan, komponen kendaraan, semen dan keramik menjadi kandidat utama penerima fasilitas pajak ditanggung pemerintah (DTP) tersebut.Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Perindustrian Dedi Mulyadi mengatakan sampai saat ini pihaknya baru melakukan seleksi industri-industri paling tepat yang mendapat tekanan dampak krisis ekonomi global saat ini. "Industrinya akan dipilah dari industri prioritas tinggi yang terkena dampak, prioritas ekspor dan menyerap tenaga kerja," kata Dedi di Jakarta, Minggu (2/11).Ia menambahkan, insentif fiskal ini diharapkan makin memperkuat 2 langkah pemerintah sebelumnya untuk membatasi impor dan memperkuat pasar dalam negeri sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan sektor riil. Dua langkah itu masuk dalam 10 langkah pemerintah yang telah ditetapkan oleh Presiden SBY, yaitu penetapan pelabuhan tententu untuk impor dan penetapan importir terdaftar juga jalur merah untuk memperketat pengawasan.
Delapan Sektor Industri Terpilih
JAKARTA. Departemen Perindustrian masih mengkaji industri-industri mana saja yang akan mendapat insentif fiskal dari alokasi dana sebesar Rp 10 triliun dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2009. Beberapa industri prioritas, seperti tekstil, baja, elektronika, alas kaki, industri makanan, komponen kendaraan, semen dan keramik menjadi kandidat utama penerima fasilitas pajak ditanggung pemerintah (DTP) tersebut.Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Perindustrian Dedi Mulyadi mengatakan sampai saat ini pihaknya baru melakukan seleksi industri-industri paling tepat yang mendapat tekanan dampak krisis ekonomi global saat ini. "Industrinya akan dipilah dari industri prioritas tinggi yang terkena dampak, prioritas ekspor dan menyerap tenaga kerja," kata Dedi di Jakarta, Minggu (2/11).Ia menambahkan, insentif fiskal ini diharapkan makin memperkuat 2 langkah pemerintah sebelumnya untuk membatasi impor dan memperkuat pasar dalam negeri sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan sektor riil. Dua langkah itu masuk dalam 10 langkah pemerintah yang telah ditetapkan oleh Presiden SBY, yaitu penetapan pelabuhan tententu untuk impor dan penetapan importir terdaftar juga jalur merah untuk memperketat pengawasan.