KONTAN.CO.ID - SHANGHAI/LONDON. China mengatakan bahwa delegasinya menghadiri pertemuan tingkat tinggi pada Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Keamanan Artificial Intelligence (AI) yang berlangsung di Inggris pada hari Kamis (2/11). Meskipun demikian, delegasi China ini tidak tercantum dalam daftar peserta, dan dianggap tidak "berpikiran sama" dengan Inggris sehingga delegasi tidak muncul dalam jabat tangan resmi atau sesi "foto keluarga". Ketidakmunculan delegasi China ini menjadi pertanyaan, karena mereka berpartisipasi dalam hari pertama dari KTT dua hari mengenai keamanan kecerdasan buatan "perbatasan,". Inggris menolak untuk menjelaskan mengapa delegasi China tidak termasuk dalam pertemuan senior pada hari kedua.
Delegasi China dalam pertemuan tersebut dihadiri Wakil Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Wu Zhaohui. Mereka hadir pada hari Kamis. Partisipasi China dalam pertemuan menteri hari kedua ini sebelumnya tidak pernah dilaporkan.
Baca Juga: China Took Part in Leaders' AI Meeting Even Though UK Did Not Acknowledge "Silakan hubungi departemen pemerintah Inggris yang menjadi penyelenggara untuk pengaturan dan hasil khusus pertemuan ini," kata Kementerian China saat ditanya mengapa Wu tidak muncul dalam acara publik pada hari Kamis. Menurut Deputi Perdana Menteri Inggris, Oliver Dowden, seperti dikutip dari Bloomberg TV pada hari Rabu, salah satu alasan kemungkinan Inggris tidak mengumumkan kehadiran delegasi China, karena ada beberapa sesi di mana pertemuan dihadiri oleh delegasi negara-negara yang memiliki pikiran sama, yang bekerja bersama, sehingga mungkin tidak sesuai bagi China untuk bergabung. Diantara alasan lain yang menjadi spekulasi tidak mengumumkan kehadiran China adalah karena Inggris ingin menunjukkan front persatuan dan China tidak mendukung perjanjian bersama pada hari Kamis. Kementerian Teknologi China menolak menjelaskan mengapa China tidak setuju dengan proposal tersebut, yang berkaitan dengan pengujian model kecerdasan buatan. Protokol diplomatik juga mungkin memainkan peran, karena Wu adalah peserta junior di hari kedua konferensi di Bletchley Park, Inggris selatan.
Baca Juga: China Mengembangkan Robot Humanoid yang Bisa Berpikir dan Belajar Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, memimpin pertemuan hari Kamis yang terdiri dari "sekelompok kecil perwakilan senior yang berpikiran sama dari pemerintah di seluruh dunia," kata Inggris, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat dan Presiden Komisi Eropa. Beberapa anggota parlemen Inggris telah mengkritik partisipasi China dalam KTT AI perdana ini. Mereka mempertanyakan apakah Beijing, yang Barat pandang sebagai pesaing teknologi dan ancaman militer, seharusnya diikutsertakan dalam pertemuan tentang teknologi sensitif. Wu menghadiri hari pertama KTT pada hari Rabu ketika China, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan 26 negara lain sepakat berbagi pendekatan umum dalam mengidentifikasi risiko kecerdasan buatan dan cara mitigasinya, yang disebut Deklarasi Bletchley.
Namun, Wu tidak muncul dalam acara publik pada hari kedua, sehingga seorang jurnalis bertanya kepada Sunak dalam konferensi pers mengapa China dikecualikan dari hari terakhir.
Sunak tidak menjawab pertanyaan tersebut secara langsung, namun mengatakan bahwa ia berhasil mencapai hasil yang diinginkan, dengan China terlibat dalam proses tersebut. Seorang juru bicara pemerintah Inggris menolak memberikan komentar mengenai partisipasi negara-negara individual dalam KTT ini. Sunak mengatakan kepada wartawan, "Ada yang mengatakan kita bahkan seharusnya tidak mengundang China, yang lain mengatakan kita tidak akan pernah mencapai kesepakatan dengan mereka. Keduanya salah."
Editor: Syamsul Azhar