KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia menjadi tuan rumah dalam presidensi G20 pada 2022 mendatang. Nah, rangkaian presidensi pun sudah dimulai dari minggu ini. Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga (KIAL) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Syarif Hidayat menyatakan kesiapan DJBC untuk mengambil peran dalam presidensi ini. Syarif mengatakan, tugas DJBC adalah menjadi bagian dari tim logistik dan termasuk mengurus kedatangan para delegasi di bandara sambil melaksanakan koordinasi di lapangan.
Mengingat saat ini pandemi Covid-19 masih ada, Syarif menekankan pemerintah benar-benar melaksanakan serangkaian protokol kesejatan yang ketat dalam menyambut para delegasi. “Setiap peserta yang mewakili negara atau lembaga internasional harus menunjukkan surat mandat dan sudah harus memenuhi vaksinasi ketentuan negara yang bersangkutan, serta menyampaikan hasil swab PCR 3 x 24 jam sebelumnya,” terang Syarif, Rabu (8/12) di DJBC Bandara Soekarno Hatta. Baca Juga: Jadi tuan rumah presidensi G20, ini yang menjadi harapan pemerintah Indonesia Selain itu, para delegasi wajib mengisi aplikasi PeduliLindungi. Untuk mempermudah pengisian, Kementerian Kesehatan pun sudah memperbaiki aplikasi dengan menambahkan beberapa bahasa. Pemerintah juga menciptakan alur khusus kedatangan para delegasi agar tidak tercampur dengan penumpang udara lainnya. “Jalur di bandara dipisahkan, jadi tidak tergabung. Benar-benar relatif terisolasi,” tambahnya.