Delegasi Kemenko Perekonomian Kunjungi Markas OECD, Bahas Proses Aksesi Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus melanjutkan misinya agar menjadi anggota tetap dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Keanggotaan ini penting untuk meningkatkan kecepatan dan skala transformasi ekonomi Indonesia untuk mencapai tujuan strategis nasional.

Untuk mencapai misi tersebut, Delegasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melakukan kunjungan kerja ke Markas Besar OECD di Paris, Prancis, Jumat (3/11), sebagai tindak lanjut pasca pernyataan minat Pemerintah Indonesia menjadi anggota penuh OECD.

Dalam pertemuan ini, kedua pihak mendiskusikan mengenai proses aksesi, instrumen dan standar OECD yang perlu menjadi perhatian Pemerintah Indonesia, partisipasi dalam komite/badan/program, hingga pembiayaan sehubungan dengan proses aksesi.


Baca Juga: Pemerintah Galang Dukungan dari Jerman untuk Proses Aksesi OECD Indonesia

Sebelumnya, pernyataan minat Indonesia menjadi anggota OECD telah disampaikan melalui surat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

“Pada tingkat pusat, Pemerintah Indonesia terus melalukan koordinasi sehubungan minat Indonesia untuk menjadi anggota OECD. Komitmen kuat juga ditunjukkan dengan beberapa pertemuan Menteri Pemerintah Indonesia dengan Sekretaris Jenderal OECD,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/11).

Dia menyampaikan bahwa pada tingkat teknis, Kementerian/Lembaga yang memiliki keterkaitan dengan OECD telah mulai mempersiapkan diri baik dari aspek substansi maupun koordinasi teknis lainnya.

Untuk menciptakan koordinasi yang terstruktur, Tim Nasional akan dibentuk Pemerintah Indonesia yang berfokus pada langkah-langkah terkait proses aksesi OECD. Menanggapi hal tersebut, Deputy Director for Global Relations and Co-operation OECD Karim Dahou menyampaikan apresiasi atas komitmen tinggi dan keseriusan Pemerintah Indonesia dalam proses untuk menjadi anggota penuh OECD.

Dalam kesempatan yang  sama, Delegasi Indonesia juga melakukan pertemuan dengan para Duta Besar dan perwakilan tetap OECD, yakni Australia, Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Jepang, Jerman, Kanada, dan Selandia Baru.

Dalam pertemuan tersebut, setiap negara menyampaikan dukungan atas minat Indonesia untuk menjadi anggota tetap OECD dan kesediaan untuk memberikan dukungan yang diperlukan. Indonesia berharap dukungan tersebut dapat segera diberikan untuk mempercepat proses aksesi pasca diterimanya secara resmi  minat keanggotaan Indonesia.

Baca Juga: Jepang Akan Melonggarkan Aturan Tempat Tinggal Bagi Pelaku Usaha Asing

“Kerja sama yang terjalin dengan negara OECD tidak hanya dimaknai untuk proses keanggotaan OECD saja. Sebelumnya, kerja sama telah dilakukan dengan negara anggota OECD dalam konteks hubungan bilateral ekonomi,” kata Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi.

Edi menyampaikan apresiasi terhadap Pemerintah Australia dan Jepang yang secara tertulis telah menyampaikan komitmen penyediaan dukungan teknis bagi Pemri untuk proses aksesi OECD.

Lebih lanjut, Indonesia akan bekerja sama dengan negara-negara yang saat ini sedang menjadi kandidat aksesi OECD seperti Argentina, Brasil, Bulgaria, Kroasia, Peru, dan Rumania. Indonesia juga akan bekerja sama dengan negara-negara yang baru saja menjadi anggota OECD.

Sebagai informasi, dalam kunjungan kerja di Prancis ini, Edi juga melakukan pertemuan bilateral dengan Duta Besar Brazil untuk Organisasi Internasional di Paris, Sarquis José Buainain Sarquis.

Dalam pertemuan ini diperoleh gambaran proses aksesi yang tengah dijalankan Brazil, termasuk masukan dari Pemerintah Brazil untuk proses aksesi Indonesia.

Edi juga melakukan pertemuan dengan Head of Division of Asia Pacific and Partnerships International Energy Agency, Toru Kjiwara membahas langkah-langkah Indonesia mencapai target net zero emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat dan peluang kerja sama dengan International Energy Agency dalam proses dekarbonisasi Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi