Deloitte kembangkan sayap lebih besar di Indonesia



JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi makro Indonesia yang mencapai 6% ternyata menarik perhatian Deloitte untuk semakin memperbesar pangsa pasarnya di Indonesia. 

“Indonesia adalah pasar yang dinamis. Pertama, karena negara ini memiliki populasi dan sumber daya yang banyak, sehingga potensi pertumbuhan sangat tinggi. Selain itu, Indonesia juga stabil ketika situasi ekonomi negara lain sedang mengalami kesulitan. Itu merupakan faktor utama bagi kami untuk mengembangkan pasar di Indonesia ke masa depan,” kata Global CEO Deloitte Barry Salzberg dalam rilis yang diterima Kontan Rabu (10/10). 

Barry bertandang ke Jakarta dalam acara konferensi tahunan partner Deloitte kawasan Asia Tenggara di Jakarta, yang berlangsung akhir pekan lalu menyebut jika pertumbuhan Indonesia ini cukup signifikan mengingat negara-negara di Eropa, Amerika Serikat dan beberapa negara id kawasan Asia mengalami kelesuan ekonomi.


Sebagai catatan, untuk Asia Tenggara, perusahaan konsultan dan akuntan publik ini memiliki 250 partner dengan total 5.500 tenaga ahli. Secara global, terdapat sekitar 200.000 tenaga ahli di lebih dari 150 negara. Dan untuk di Indonesia, jasa Deloitte diberikan melalui Osman Bing Satrio & Rekan, Deloitte Tax Solutions dan PT Deloitte Konsultan Indonesia. Jasa yang diberikan meliputi audit, pajak, consulting, dan penasihat keuangan kepada klien publik dan swasta dari berbagai industri.

Danilo Alcantara dari Deloitte Indonesia menambahkan, pasar di Indonesia masih sangat berpotensi. Dengan jumlah penduduk 245 juta jiwa, lebih dari separuh penghasilan negara berasal dari konsumsi domestik, banyak klien-klien multinasional Deloitte yang tertarik untuk berinvestasi di  Indonesia.

Menurut Barry, saat ini pendapatan Deloitte Indonesia terbesar kedua di Asia Tenggara. Wilayah operasi Asia Tenggara berada dalam wilayah kerja Asia Pasifik. Tahun lalu, kinerja Deloitte tumbuh 16,3% di Asia Pasifik. Sementara secara global, di tengah kondisi ekonomi dunia yang masih lesu, Deloitte masih mampu mencatatkan pendapatan US$ 31,13 miliar per 31 Mei 2012, atau tumbuh sebesar 8,6% dibanding periode tahun sebelumnya. Indonesia berkontribusi US$ 40 juta hingga US$ 50 juta di akhir fiskal 2011. “Pertumbuhan kinerja di Asia Pasifik menjadi pertumbuhan tertinggi dari seluruh kawasan.”

Salah satu kesuksesan Deloitte di seluruh dunia, adalah mampu mengantarkan banyak perusahaan swasta tertutup menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di bursa saham. “Kami berkontribusi mengantarkan perusahaan swasta tertutup menjadi perusahaan terbuka. Kami juga membantu perusahaan-perusahaan memperbaiki corporate governance mereka,” kata Barry.

Di tengah tren dan situasi krisis ekonomi dunia, menurut Barry, banyak perusahaan yang akan melakukan langkah akuisisi. “Kami membantu dari sisi layanan yang kami berikan, seperti jasa konsultasi, audit, perpajakan dan  jasa penasihat keuangan, pajak, dan risiko perusahaan. Kami juga ingin memperbesar jasa manajemen strategi dan operasional pada perusahaan-perusahaan di Indonesia," pungkasnya.

Salah satu perusahaan besar Indonesia yang sudah menggunakan jasa Deloitte Indonesia adalah PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.