KONTAN.CO.ID - Laporan terbaru Deloitte mengungkapkan bahwa kebijakan tarif impor besar-besaran yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpotensi meningkatkan biaya operasional, mengganggu rantai pasok, serta melemahkan momentum investasi di industri minyak dan gas (migas) pada tahun 2026. Menurut laporan dilansir Reuters Rabu (29/10/2025), industri energi sangat bergantung pada rantai pasok global. Berbagai komponen penting seperti drilling rigs, katup, kompresor, serta baja khusus sebagian besar masih bersumber dari luar negeri. Baca Juga: Trump Beri Tarif Nol Persen untuk Produk Sawit, Karet, dan Kakao Malaysia
Deloitte: Tarif Impor AS Berpotensi Naikkan Biaya dan Tunda Proyek Migas hingga 2026
KONTAN.CO.ID - Laporan terbaru Deloitte mengungkapkan bahwa kebijakan tarif impor besar-besaran yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpotensi meningkatkan biaya operasional, mengganggu rantai pasok, serta melemahkan momentum investasi di industri minyak dan gas (migas) pada tahun 2026. Menurut laporan dilansir Reuters Rabu (29/10/2025), industri energi sangat bergantung pada rantai pasok global. Berbagai komponen penting seperti drilling rigs, katup, kompresor, serta baja khusus sebagian besar masih bersumber dari luar negeri. Baca Juga: Trump Beri Tarif Nol Persen untuk Produk Sawit, Karet, dan Kakao Malaysia