KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Djakarta Tbk tidak akan terlalu tinggi memasang target penjualan minuman beralkohol. Sempitnya pasar penjualan minuman beralkohol di dalam negeri membuat emiten berkode saham DLTA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini hanya bertumpu pada sektor-sektor tertentu. Sejak terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang melarang minuman beralkohol diperjual belikan di minimarket atau toko pengecer, menyebabkan produsen minuman beralkohol hanya mengandalkan segmen hotel, restoran dan kafe (Horeka). Ronny Titiheruw, Direktur Pemasaran Delta Djakarta, mengatakan, tidak banyak upaya yang dilakukan untuk menggenjot penjualan. Strategi Delta Djakarta tahun ini masih sama dengan tahun 2017. Penetrasi bisnis akan lebih intensif ke lokasi-lokasi pariwisata. "Kami mengejar devisa dari turis domestik dan tempat pariwisata yang ramai," kata Ronny, kepada KONTAN, Senin (22/1).
Delta Djakarta andalkan penjualan sektor pariwisata
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Djakarta Tbk tidak akan terlalu tinggi memasang target penjualan minuman beralkohol. Sempitnya pasar penjualan minuman beralkohol di dalam negeri membuat emiten berkode saham DLTA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini hanya bertumpu pada sektor-sektor tertentu. Sejak terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang melarang minuman beralkohol diperjual belikan di minimarket atau toko pengecer, menyebabkan produsen minuman beralkohol hanya mengandalkan segmen hotel, restoran dan kafe (Horeka). Ronny Titiheruw, Direktur Pemasaran Delta Djakarta, mengatakan, tidak banyak upaya yang dilakukan untuk menggenjot penjualan. Strategi Delta Djakarta tahun ini masih sama dengan tahun 2017. Penetrasi bisnis akan lebih intensif ke lokasi-lokasi pariwisata. "Kami mengejar devisa dari turis domestik dan tempat pariwisata yang ramai," kata Ronny, kepada KONTAN, Senin (22/1).