KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Djakarta Tbk (
DLTA) meyakini bisnis minuman beralkohol tetap memiliki prospek yang menjanjikan pada masa mendatang. Direktur Delta Djakarta Ronny Titiheruw mengatakan, bisnis minuman beralkohol yang dijalankan DLTA telah menunjukkan perbaikan. Hal ini seiring meredanya situasi pandemi Covid-19 di Indonesia sehingga tempat-tempat wisata kembali ramai pengunjung. "Tahun 2022 penjualan kami lebih baik dibandingkan tahun lalu," imbuh Ronny, Selasa (20/12).
Hingga kuartal III-2022, penjualan neto DLTA tumbuh 21,68%
year on year (YoY) menjadi Rp 587,57 miliar. Di saat yang sama, laba bersih DLTA juga naik 28,38% YoY menjadi Rp 181,65 miliar. Sayangnya, Ronny tidak membeberkan target kinerja pada tahun ini. Yang terang, laju pertumbuhan kinerja DLTA diyakini akan berlanjut seiring datangnya momentum libur natal dan tahun baru.
Baca Juga: Delta Djakarta (DLTA) Bukukan Laba Rp 61,69 Miliar pada Kuartal I 2022 Ronny juga belum bisa mengungkapkan target penjualan dan laba bersih DLTA untuk tahun 2023, karena masih dalam pembahasan secara internal. Walau demikian, Manajemen DLTA berharap bisa meraih kinerja keuangan yang lebih baik pada tahun depan. Harapan tersebut muncul mengingat potensi pasar minuman beralkohol di Indonesia sangat besar yang didukung oleh jumlah penduduk yang melimpah. "Kami tetap menyasar penjualan ke konsumen wisatawan domestik maupun mancanegara," ujar Ronny. Di sisi lain, DLTA belum akan meluncurkan produk minuman beralkohol dalam waktu dekat. Ini berarti DLTA akan lebih memaksimalkan penjualan pada produk-produk eksisting atau yang sudah ada.
Sekadar catatan, saat ini DLTA memproduksi minuman beralkohol berupa bir Pilsner dan bir Stout dengan merek Anker Bir, Anker Stout, Anker Lychee, Carlsberg, San Miguel Pale Pilsen, San Mig Light, San Miguel Cerveza Negra, Kuda Putih, dan Batavia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari