KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (
DOID) melalui anak perusahaan tidak langsung, PT Bukit Makmur Internasional (BUMA International) telah mengadakan perjanjian yang mengikat dengan Peabody Energy Corporation (Peabody), melalui anak perusahaannya, Peabody SMC Pty. Ltd. Perjanjian tersebut terkait akuisisi 51% saham di Dawson Complex senilai US$ 455 juta. Aksi ini memberikan BUMA International kepemilikan pengendali atas salah satu tambang batubara metalurgi terbesar di Australia. Presiden Direktur Delta Dunia Group Ronald Sutardja mengungkapkan, akuisisi Dawson memperkuat posisi Delta Dunia Group di pasar batubara metalurgi global.
Aksi ini merupakan langkah lanjutan dari akuisisi yang sebelumnya dilakukan terhadap Atlantic Carbon Group Inc (ACG). Akuisisi terhadap Dawson Complex akan mendukung ambisi Delta Dunia Group untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang dan memperkuat perannya sebagai pemain utama di industri ini.
Baca Juga: Lewat Anak Usaha, DOID Perpanjang Kontrak Pertambangan di Queensland, Australia "Langkah ini semakin mewujudkan rencana strategis multi-tahun kami untuk mendiversifikasi menjadi penyedia jasa dan produsen batubara terkemuka, dengan memanfaatkan kapabilitas terdepan kami di industri ini," ungkap Ronald dalam keterbukaan informasi, Senin (25/11). Akuisisi ini akan didanai oleh cadangan kas Delta Dunia Grup, fasilitas sindikasi bank, dan fasilitas penjaminan atas kewajiban rehabilitasi. Biaya akuisisi terdiri dari pembayaran tunai di muka sebesar US$ 355 juta dan US$ 100 juta dalam bentuk kas yang akan dibayarkan dalam jangka waktu hingga ulang tahun ke empat setelah penyelesaian transaksi. Sebagai informasi, Dawson merupakan bagian dari portofolio Steelmaking Coal Anglo American, yang dijual kepada Peabody berdasarkan perjanjian penjualan yang terpisah setelah proses penjualan yang kompetitif. BUMA International akan mendanai Peabody untuk akuisisi Dawson. Peabody akan mentransfer Dawson Complex ke BUMA International setelah penyelesaian transaksi dengan Anglo American, dengan syarat proses hak pre-emptive terkait Dawson dan kondisi-kondisi lainnya telah selesai. Perjanjian perjanjian tersebut ditandatangani pada tanggal 25 November 2024. Akuisisi ini akan dilaksanakan melalui entitas yang baru didirikan di Australia. Penyelesaian akuisisi ini tergantung pada pemenuhan semua persyaratan yang disepakati oleh Peabody dan BUMA International, dengan target penyelesaian pada tahun 2025. Dengan syarat penyelesaian akuisisi Dawson oleh Peabody dan pemenuhan kondisi-kondisi yang telah ditetapkan, BUMA International akan mengakuisisi 51% partisipasi saham di Dawson Complex, yang terletak di Bowen Basin, Australia. Terdiri dari joint ventures Dawson, Dawson South, Dawson South Exploration, dan Theodore South. Sedangkan sisa 49% saham di Dawson Complex dipegang oleh by Mitsui Resources Pty. Ltd. (Mitsui). BUMA menantikan kerja sama dengan pemangku kepentingan utama dan mitra joint venture yang ada. Rekam jejak produksi Dawson telah membina hubungan yang erat dengan pasar-pasar utama di Asia seperti India dan Jepang.
Dengan kapasitas produksi lebih dari 8 juta ton per tahun (Mtpa), cadangan terkonfirmasi yang mendukung proyeksi umur operasional lebih dari 20 tahun, dan sumber daya yang mendukung umur tambang lebih dari 50 tahun. Ronald bilang, akuisisi ini sejalan dengan strategi Delta Dunia Group untuk memperluas diversifikasi pendapatan, komoditas, dan geografisnya. Akuisisi ini juga mengukuhkan tujuan jangka panjang Delta Dunia Grup untuk tumbuh di sektor batubara metalurgi. Adapun, Delta Dunia Group telah menunjuk Macquarie Capital (Australia) Limited sebagai penasihat keuangan dan Corrs Chambers Westgarth sebagai penasihat hukum sehubungan dengan transaksi tersebut.
“Dengan cadangan dan sumber daya Dawson yang premium serta basis pelanggan yang kuat, kami berada di posisi yang tepat untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan kami. Kami sangat antusias dengan potensi pertumbuhan signifikan yang dibawa Dawson ke dalam portofolio kami," tandas Ronald.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari