Delta Dunia (DOID) Raih Kontrak Jasa Tambang Rp 12 Triliun dari Anak Usaha SINI



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak perusahaannya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) telah menandatangani perjanjian jasa pertambangan dengan PT Persada Kapuas Prima (PKP). Nilai kontrak dari perjanjian yang diteken pada 12 Agustus 2024 ini mencapai sekitar Rp 12 triliun.

PKP merupakan anak usaha dari PT Singaraja Putra Tbk (SINI), yang memiliki konsesi tambang batubara di Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam perjanjian ini, BUMA akan melaksanakan pekerjaan jasa pertambangan yang mencakup pengupasan lapisan tanah penutup dan penambangan batubara.

Direktur Utama BUMA Indra Kanoena menerangkan bahwa perjanjian jasa pertambangan ini akan berlangsung sepanjang usia tambang (Life of Mine). Fase awal direncanakan untuk periode sembilan tahun dan akan dimulai dari kuartal keempat 2024.


Pekerjaan jasa penambangan fase awal ini ditargetkan dapat menghasilkan produksi lebih dari 359.330.000 bank cubic meter (BCM) untuk pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) dan 60.600.000 ton batubara dengan nilai kontrak kurang lebih US$ 755 juta atau setara dengan Rp 12 triliun.

Baca Juga: Delta Dunia (DOID) Berbalik Rugi US$ 26,58 Juta di Semester I-2024, Ini Sebabnya

"Kepercayaan yang diberikan oleh para pemilik tambang bukan hanya menunjukkan komitmen BUMA dan Group dalam membina hubungan yang kuat dan berkelanjutan, tetapi juga menegaskan dedikasi untuk memprioritaskan kesuksesan klien kami," kata Indra dalam keterbukaan informasi, Rabu (14/8).

Adapun, BUMA menyediakan layanan pertambangan yang komprehensif dengan pendekatan dari hulu ke hilir, termasuk pengupasan lapisan tanah penutup, perencanaan tambang, proses operasional penambangan, pengangkutan, dan rehabilitasi tambang.

Selama lebih dari 25 tahun beroperasi, keunggulan BUMA terletak pada kemampuan mengelola operasi tambang yang kompleks dan menantang, termasuk di pulau-pulau kecil.

”Kami terus memperkuat fondasi untuk pertumbuhan berkelanjutan melalui penjajakan peluang yang strategis dan penguatan hubungan yang saling menguntungkan dengan mitra-mitra kami. Dengan strategi pengembangan bisnis yang proaktif, kami tidak hanya fokus pada perolehan dan perpanjangan kontrak tetapi juga pada menciptakan aliran pendapatan yang stabil dan berkelanjutan," tandas Indra.

Dari sisi pergerakan saham, pada perdagangan Rabu (14/8), harga DOID parkir di level Rp 735 per saham usai melemah 0,68%. Namun jika diakumulasi secara year to date, harga saham DOID sudah mengalami lonjakan 108,81%.

 
DOID Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari