KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen batubara, PT Delta Dunia Makmur Tbk (
DOID) tengah membidik volume produksi
overburden removal (OB) atau lapisan tanah penutup sebanyak 380 juta bank cubic meter (BCM) hingga 420 BCM. Pada Juli 2019 DOID yang menambang batubara melalui PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), mencatatkan realisasi kinerja operasional bulanan tertinggi selama periode Januari - Juli yakni sebesar 40,9 juta BCM naik 15,21% dari capaian pada Juli tahun lalu.
Baca Juga: Pendapatan DOID Tumbuh tapi Laba Bersih Menyusut Head of Investor Relations Delta Dunia Makmur Regina Korompis menyampaikan bahwa jumlah volume OB total dari Januari hingga Juli 2018 sebesar 232 juta BCM 13% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Capaian tersebut sudah 61,05% dari target tahun ini. Sementara realisasi produksi dari Januari-Juli 2019 sebanyak 29 juta ton atau meningkat 23% dari Januari-Juli tahun lalu. "Hal ini didukung oleh kondisi cuaca yang membaik dan utilisasi aset," ujarnya, Senin (9/9). Pada Juni lalu tingkat utilisasi aset DOID baru mencapai 65%. Nah dengan dipengaruhi kondisi cuaca yang mendukung produsen batubara ini percaya diri bisa mencapai target operasional yang sudah ditentukan untuk tahun ini. Meski begitu, sambungnya, saat ini ketidakpastian harga batubara masih menjadi tantangan bagi perusahaan. Kalau melihat laporan keuangan semester 1 2019, DOID meski berhasil membukukan kenaikan pendapatan 13,23% menjadi US$ 435,35 juta pada semester 1 2019, namun laba bersih mereka malah anjlok 77,73% lebih rendah jadi US$ 4,07 juta ketimbang periode yang sama 2018. Untuk itu, DOID terus meningkatkan utilisasi, pada tahun ini mereka mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 100 juta yang salah satunya dialokasikan untuk peremajaan alat berat. Hingga tengah semester belanja modal sudah terserap US$ 43 juta.
Baca Juga: Delta Dunia Makmur (DOID) realisasikan belanja modal US$ 43 Juta Sembari terus mengejar target operasional DOID juga tengah menunggu perpanjangan kontrak dengan beberapa klien. Dua perpanjangan kontrak yang dimaksud adalah untuk jasa penambangan batubara di Site Binungan dengan Berau Coal. Kedua, DOID tengah melakukan proses perpanjangan kontrak dengan Kideco dengan kontrak jangka panjang atau bersifat kontrak sampai seumur tambang. Sayangnya hingga saat ini belum ada kontrak baru yang mereka dekap. "Sampai saat ini belum ada (kontrak baru)," ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli