Delta Dunia Makmur (DOID) Menyerap Capex US$ 40 Juta di Kuartal I 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menyerap belanja modal alias capital expenditure sebesar US$ 40 juta di kuartal I 2024.

Asal tahu saja, DOID mengalokasikan capex senilai US$ 150 juta hingga US$ 190 juta di tahun 2024. Serapan capex di kuartal I 2024 meningkat 80% secara tahunan alias year on year (YoY).

Direktur Delta Dunia Group, Dian Andyasuri mengatakan, kenaikan serapan capex didorong oleh peningkatan produksi (ramp-up) untuk pelanggan yang sedang berjalan serta biaya capex untuk perbaikan dan pemeliharaan (repair & maintenance).


“Peningkatan ini masih sesuai dengan kisaran panduan capex setahun penuh. Seiring dengan ekspansi operasional Grup, pengendalian ketat terhadap capex tetap menjadi fokus utama,” ujar dia dalam siaran pers, Selasa (25/6).

Baca Juga: Beban Naik, Delta Dunia Makmur (DOID) Catat Rugi US$ 19,08 Juta di Kuartal I-2024

Pendapatan neto DOID tercatat US$ 426,22 juta di kuartal I 2024, naik 4% YoY dari US$ 409,49 juta di kuartal I 2023. Namun, DOID malah mencatatkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 19,08 juta di kuartal I 2024, naik 2.983,05% YoY.

“Ini disebabkan oleh kerugian selisih kurs sebesar US$ 17 juta akibat depresiasi rupiah dan dolar Australia,” paparnya.

Dian menuturkan, DOID berhasil memperpanjang kontrak dengan Blackwater Operations Pty Ltd, anak perusahaan Whitehaven Coal Mining Limited, untuk jasa pertambangan pre-strip di Tambang Blackwater, Australia, untuk dua tahun tambahan.

Pendekatan aktif dengan beberapa klien lain untuk menyelesaikan negosiasi kontrak menegaskan komitmen DOID terhadap hubungan jangka panjang dan perluasan basis pelanggan.

“Pendekatan ini tidak hanya memastikan aliran pendapatan yang stabil, tetapi juga memperkuat reputasi Grup di industri,” ungkapnya.

Baca Juga: Kebijakan Bank Indonesia Jadi Sentimen Penggerak Bursa

Selain itu, DOID terus melakukan diversifikasi secara geografis dan ke dalam future-facing commodities dengan mengakuisisi Atlantic Carbon Group, Inc. (ACG). Ini adalah produsen antrasit terbesar kedua di Amerika Serikat yang mengoperasikan empat tambang antrasit berkadar sangat tinggi (Ultra-High-Grade/UHG Anthracite) di Pennsylvania, Amerika Serikat (AS).

Akuisisi yang diharapkan selesai pada Juni 2024 ini menjadi tonggak penting dalam berekspansi dari penyedia jasa pertambangan menjadi pemilik tambang global, serta mengakselerasi perwujudan komitmen DOID untuk mengurangi ketergantungan pada pendapatan dari batu bara termal.

“Akuisisi ini menempatkan Grup sebagai pemain kunci di pasar global UHG antrasit, yang krusial untuk produksi baja rendah karbon (low carbon steel),” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati