Delta Dunia Makmur (DOID) Raih Kontrak Jasa Penambangan Batubara di Australia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengumumkan bahwa anak perusahaannya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), melalui anak perusahaannya di Australia, BUMA Australia Pty Ltd, telah memperoleh kontrak baru dari BHP dan Mitsubishi Alliance (BMA) untuk menyediakan jasa pertambangan di tambang Saraji.

Ini merupakan sebuah tambang batubara metalurgi (metallurgical coal) yang berlokasi di Bowen Basin, Queensland Tengah, Australia.

Kontrak dari BMA senilai AUD 60 juta atau setara dengan Rp 598,7 miliar berlaku untuk jangka waktu kontrak lebih dari 18 bulan dengan rata-rata produksi tahunan yang diperkirakan sekitar 7 mbcm per tahun.


BUMA Australia akan menambang lokasi penambangan baru (pit) yang akan dibuka di Tambang Saraji oleh BMA. Tambang Saraji pertama kali dikembangkan pada 1974 dan merupakan salah satu tambang batu bara terbesar di Australia dengan cadangan batu bara yang dapat diperoleh kembali. Kontrak tersebut juga mencakup opsi perpanjangan tambahan selama 18 bulan.

Ronald Sutardja, Presiden Direktur Delta Dunia Makmur mengatakan, pihaknya sangat berbahagia dapat memperluas kemitraan dengan BMA dan telah terpilih melalui kontrak baru ini untuk menyediakan layanan pertambangan di Tambang Saraji.

"Sebagai perusahaan, kami memprioritaskan kepentingan pelanggan yang kami yakini menjadi dasar hubungan jangka panjang kami dengan mitra-mitra terkemuka Delta Dunia Makmur," ujar dia dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Jumat (14/4).

Baca Juga: Delta Dunia Makmur (DOID) Catatkan Kinerja Positif pada Tahun 2022

Dedikasi dan keahlian tim DOID di industri pertambangan, khususnya dalam mempromosikan dan mematuhi praktik pertambangan yang baik, telah menjadi faktor pendukung dalam memperkuat hubungan DOID dengan pelanggan-pelanggannya saat ini dan membuka pintu untuk peluang-peluang baru.

Kontrak ini menjadi bukti komitmen DOID yang tak tergoyahkan dalam memperluas portofolio dan meningkatkan kegiatan pertambangan batu bara metalurgi perusahaan.

"Kami bangga dapat memperkuat posisi perusahaan sebagai pemimpin industri dan sangat menantikan untuk memberikan kontribusi bagi kesuksesan klien kami dan mendorong pertumbuhan bisnis kami," kata Ronald.

Pada tahun 2022, DOID telah memperluas diversifikasi portofolio melalui ekspansi kegiatan operasional penambangan batu bara metalurgi (metallurgical coal) yang menyumbang 13% dari pendapatan perusahaan, sedangkan 87% sisanya berasal dari operasi penambangan batu bara berjenis termal (thermal coal).

Ke depannya, DOID akan terus berdedikasi untuk lebih meningkatkan diversifikasi bisnis dengan berfokus pada peningkatan kegiatan rehabilitasi lokasi tambang dan pengembangan proyek infrastruktur di Indonesia.

Selain itu, DOID juga berkomitmen untuk mengurangi ketergantungannya pada batubara thermal atau thermal coal sehingga pendapatan grup (group revenue) dari thermal coal menjadi kurang dari 50% pada tahun 2028.

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan dedikasi DOID dalam menjalankan komitmen pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial, serta tata kelola yang kuat. DOID juga berkomitmen dalam menjalankan upaya keberlanjutan secara konsisten dengan berpedoman pada prinsip Environment, Social and Government (ESG) yang solid.

Kontrak baru ini menegaskan kepemimpinan BUMA Australia di Bowen Basin. Saat ini, BUMA Australia menyediakan layanan awal penambangan dalam kegiatan tambang terbuka (pre-strip) dan penambangan batubara di tiga tambang BMA di Queensland yakni Blackwater, Goonyella Riverside, dan Saraji.

Selain itu, BUMA Australia menyediakan jasa penambangan batubara di Broadmeadow East dan Burton Mines yang dimiliki oleh perusahaan Bowen Coking Coal.

Sementara itu, Colin Gilligan, CEO BUMA Australia mengatakan, BUMA Australia bangga dengan hubungan jangka panjang kami dengan BMA selaku produsen dan pemasok batu bara metalurgi lintas.samudera terbesar di Australia.

BUMA Australia juga senang telah mendapatkan kontrak baru untuk Tambang Saraji. Penghargaan kontrak ini menegaskan kepercayaan pelanggan BUMA Australia yang berkelanjutan terhadap profesionalisme perusahaan tersebut dan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan bisnis sang pelanggan.

"Hal ini juga mencerminkan rekam jejak ekstensif tim profesional BUMA Australia dalam memberikan layanan pertambangan yang aman, efisien, dan konsisten untuk proyek tambang batu bara BMA," tutur dia.

Perpanjangan kontrak ini diharapkan dapat semakin memantapkan rekam jejak DOID dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan seiring dengan rekor keberhasilan kinerja bisnis 2022 lalu dalam seluruh area operasionalnya.

Sebagai informasi bahwa pada 2022 DOID mencatatkan kinerja keuangan terbaik sepanjang operasional perusahaan dengan membukukan pendapatan (revenue) sebesar US$ 1,55 miliar dan laba bersih (net profit) sebesar US$ 29 juta. Realisasi overburden rem oval DOID mencapai 547 mbcm pada 2022, meningkat 68% dari tahun ke tahun.

Selain itu, produksi batu bara (coal production) DOID juga meningkat menjadi 87 juta ton pada tahun 2022, atau tumbuh 61% year on year (YoY).

DOID secara aktif mengelola posisi utang, mengurangi utang bersih menjadi EBITDA dari 3x pada tahun 2021 menjadi 2x di tahun 2022, yang mana sekitar 60% dari utang tersebut akan jatuh tempo pada tahun 2026 atau sesudahnya.

Baca Juga: Emiten Jasa Tambang Kecipratan Berkah Booming Komoditas, Intip Rekomendasi Sahamnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat