Delta Dunia Makmur (DOID) siapkan capex US$ 150 juta hingga US$ 175 juta tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) tengah menyusun rencana untuk meningkatkan kinerja di sisa tahun 2018 ini dan tahun 2019 nanti. Perusahaan penyedia jasa pertambangan batubara ini kian optimis untuk mencapai target kinerja baik dari sisi operasional maupun dari sisi keuangan di akhir tahun ini.

Direktur Keuangan DOID, Eddy Porwanto menyatakan, strategi yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai target tersebut adalah dengan tetap fokus pada peningkatan utilisasi dan produktivitas alat-alat berat yang dimiliki DOID. “Kami harapkan asset utilisasi di atas 60% hingga akhir 2018,” jelasnya kepada kontan.co.id, Senin (19/11).

Selanjutnya untuk tahun 2019 nanti, Eddy memproyeksi volume produksi DOID akan tumbuh kisaran 10%. Dalam pemberitaan kontan.co.id sebelumnya, perusahaan menargetkan mampu memproduksi 45 juta ton sampai 50 juta ton batubara hingga akhir 2018.


Adapun, realisasi produksi batubara sampai September sebesar 30,3 juta ton batubara. Sementara untuk target pengupasan lapisan tanah sebesar 375 hingga 425 juta bcm. Sampai September realisasinya sudah mencapai 284 juta bcm. Selanjutnya, Eddy juga mengungkapkan bahwa di tahun depan pihaknya masih akan fokus pada core business perusahaan yaitu jasa pertambangan.

Eddy menuturkan bahwa pihaknya akan menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) di kisaran US$ 150 juta hingga US$ 175 juta yang sumbernya sebagian besar dari kas internal dan dari pinjaman perusahaan leasing. “Capexnya terutama akan dipakai untuk pertumbuhan dan peremajaan alat-alat berat kami,” tambahnya.

Eddy beralasan bahwa jumlah capex 2019 lebih kecil karena di tahun ini perusahaan telah menggunakan capex yang cukup besar untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penggantian peralatan. Sedangkan untuk penggunaan capex tahun 2018, Eddy bilang saat ini sudah diserap DOID sebesar US$ 230 juta dari total capex yang sebesar US$ 300 juta. Tahun lalu, anggaran capex DOID sebesar US$ 200 juta. Artinya, ada kenaikan sebesar 50% untuk anggaran tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .