KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Giri Wacana Tbk (
DGWG) menargetkan pertumbuhan laba sekitar 25% di tahun 2025, dari tahun 2024. Presiden Direktur PT Delta Giri Wacana Tbk David Yaori mengatakan, perseroan juga menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 15%-20% di tahun ini. “Kami sangat optimistis untuk tahun 2025, karena ketahanan pangan adalah program yang vital di Indonesia. Kami sudah siap dengan produk dan supply chain untuk memenuhi kebutuhan pertanian di Indonesia tahun ini,” ujarnya saat ditemui pasca IPO DGWG di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (13/1).
Direktur Keuangan PT Delta Giri Wacana Tbk Danny Jo Putra mengatakan, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,4 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 32 miliar per 30 Juni 2024.
Baca Juga: Delta Giri Wacana (DGWG) Resmi Melantai di BEI Hari Ini (13/1), Sahamnya Naik 12,17% Delta Giri Wacana menargetkan total pendapatan Rp 3,4 triliun pada akhir 2024, naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 3 triliun. “Dengan pencapaian tersebut kami masih yakin dapat membukukan laba bersih tahun 2024 sebesar Rp 180 miliar,” ungkapnya dalam kesempatan yang sama. Menurut David, DGWG juga akan membangun pabrik pupuk di Palembang, Sumatra Selatan, di tahun ini. Pembangunan pabrik ditargetkan selesai di tahun 2026. Selain itu, DGWG juga akan ekspansi untuk pembuatan bahan mentah untuk produk agrokimia. Penambahan sarana produksi produk
agrochemical akan dilakukan sampai tahun 2027. “Pabrik agrochemical akan diperluas dan akan bangun pabrik pupuk di Palembang dengan kapasitas sekitar 120.000 ton. Total target produksi pupuk jadi sekitar 500.000 ton di tahun 2026,” paparnya. Saat ini, DGWG punya satu pabrik agrochemicals dan tiga pabrik pupuk. Target produksi pupuk di tahun 2025 sebesar 400.000 ton.
Baca Juga: Daftar Saham yang IPO Januari 2025: BRRC DGWG KSIX CBDK RATU “Produksi pupuk tahun ini untuk memenuhi pasar lokal. Namun, ada rencana untuk ekspor produk raw material pestisida ke negara di luar Asia,” ungkapnya. David memaparkan, DGWG juga melakukan
hedging agar kinerja perusahaan tak terganggu fluktuasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Sebab, 50% bahan baku yang digunakan untuk produksi masih harus diimpor. “Kami selalu berusaha untuk meminimalisasi risiko
current exchange exposure,” paparnya. Asal tahu saja, DGWG resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini (13/1). DGWG menjadi perusahaan kedelapan yang tercatat di BEI pada tahun 2025. Perusahaan perdagangan besar pupuk dan produk agrokimia ini menawarkan sebanyak 882,35 juta saham. Jumlah tersebut setara dengan 15% dari modal ditempatkan dan disetor pasca IPO. Harga penawaran umum perdana saham atau
Initial Public Offering (IPO) senilai Rp 230 setiap sahamnya. Dus, Delta Giri berpotensi memperoleh dana segar sebanyak Rp 202,94 miliar saham lewat hajatan IPO ini.
Baca Juga: Penawaran Umum Saham IPO DGWG Dimulai 3 Januari 2025, Harganya di Rp 230 per Saham Sekitar 53,2% dana IPO akan digunakan untuk pemenuhan modal kerja DGWG berupa pembelian bahan baku pembuatan pestisida. Pembelian ini akan melibatkan banyak pihak pemasok dan merupakan pihak ketiga.
Kemudian sisanya sekitar 46,8% akan disetorkan oleh Delta Giri kepada anak usahanya PT Fertilizer Inti Technology dalam bentuk penyertaan modal. Nantinya dana ini bakal dipakai Fertilizer Inti Technology sebagai modal kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi