Demam akik juga menyerang para pejabat



DEMAM batu tak hanya di kota besar tetapi juga menjalar ke kota tertua di Sumatera Barat, Batusangkar. Tak hanya di kalangan masyarakat, bahkan Bupati Tanah Datar, Shadiq Pasadigoe mengaku demam batu akik sudah sejak puluhan tahun yang lalu.

Namun ia memilih untuk mengkoleksi batu yang ia suka saja. "Kebanyakan suka saya kasih ke msayarakat juga atau hadiah untuk teman-teman saya," katanya ketika dihubungi. Sampai saat ini ia mengkoleksi 30 batu terbaik.

Untuk harga, ia mengaku tak terlalu mahal. "Jutaan aja kok, kan ini juga untuk ajang silaturrahmi dengan masyarakat," katanya. Kerap ia mengaku menggunakan batu itu agar gampang silaturrahmi dengan masyarakatnya yang terkenal pecinta batu.


Ia mengaku masyarakatnya termasuk pecinta batu akik mulai dari kalangan pejabat sampai dengan masyarakat. "Mungkin karena juga daerah kita penghasil batu akik asli seperti batu pisang magek, batu padang gantiang, dan juga batu rajo pagaruyuang," katanya.

Kegilaan pada batu ini membuatnya menginisiasikan pameran pada awal bulan April di daerahnya, tepatnya di Gedung Nasional Batusangkar. "Kita bersama Asosiasi Pecinta Batu Tanah Datar bakal pajang semua batu dari Batusangkar," katanya. 

Pada pameran ini ia juga mengundang teman-temannya dari luar provinsi untuk melihat batu khas dari Sumatera Barat ini. Bagi Anda pecinta batu, pameran ini bisa menjadi pilihan baru untuk mengkoleksi batu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto