JAKARTA. Angka potensi gagal bayar surat utang alias credit default swap (CDS) Indonesia naik ke level tertinggi sejak 29 November 2011. CDS Indonesia dengan tenor 5 tahun per (25/5) berada di level 249,16. Sedang, CDS Indonesia tenor 10 tahun mencapai puncak di 315,13. Padahal, di awal Mei, angkanya masing-masing baru 174,08 dan 226,5. Para analis menduga, kekhawatiran akan krisis Eropa menjadi penyebab utama kenaikan CDS Indonesia. Analis obligasi Mega Capital Indonesia Ariawan menyebut, tak hanya CDS Indonesia yang naik, CDS negara kawasan Asia juga naik. CDS bertenor 5 tahun di Filiphina juga menyentuh level tertinggi sejak akhir November 2011. CDS bertenor sama di Malaysia, China, Korea, Vietnam, dan Thailand pun naik. CDS yang tinggi memicu indeks obligasi pemerintah menyentuh harga terendah sejak akhir 2011 di 106,01 (28/5). Adapun, imbal hasil (yield) seri acuan 10 tahun FR0061 mencapai 6,5081.
Demam Yunani, CDS Indonesia melejit
JAKARTA. Angka potensi gagal bayar surat utang alias credit default swap (CDS) Indonesia naik ke level tertinggi sejak 29 November 2011. CDS Indonesia dengan tenor 5 tahun per (25/5) berada di level 249,16. Sedang, CDS Indonesia tenor 10 tahun mencapai puncak di 315,13. Padahal, di awal Mei, angkanya masing-masing baru 174,08 dan 226,5. Para analis menduga, kekhawatiran akan krisis Eropa menjadi penyebab utama kenaikan CDS Indonesia. Analis obligasi Mega Capital Indonesia Ariawan menyebut, tak hanya CDS Indonesia yang naik, CDS negara kawasan Asia juga naik. CDS bertenor 5 tahun di Filiphina juga menyentuh level tertinggi sejak akhir November 2011. CDS bertenor sama di Malaysia, China, Korea, Vietnam, dan Thailand pun naik. CDS yang tinggi memicu indeks obligasi pemerintah menyentuh harga terendah sejak akhir 2011 di 106,01 (28/5). Adapun, imbal hasil (yield) seri acuan 10 tahun FR0061 mencapai 6,5081.