KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyempurnakan metode perhitungan price to earnings ratio (PER) dengan menerapkan metode trailing mulai hari ini, Selasa (30/11). PER trailing masing-masing saham dihitung berdasarkan kinerja keuangan perusahaan tercatat dengan menggunakan laba bersih periode empat kuartal atau 12 bulan terakhir. Sebagaimana diketahui, PER adalah rasio yang digunakan untuk menilai suatu saham perusahaan itu murah (undervalued) atau mahal (overvalued) dengan berdasarkan perhitungan harga saham dibagi laba per saham alias earnings per share (EPS). Nah, pada metode PER trailing, jumlah EPS didapat dari pembagian laba bersih periode empat kuartal atau 12 bulan terakhir dengan jumlah saham tercatat. Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, metode perhitungan PER trailing menggunakan data laporan keuangan yang sudah dilaporkan pada periode sebelumnya. Dengan begitu, pelaku pasar diharapkan dapat melakukan analisis fundamental dengan lebih akurat dan detail sehingga lebih objektif dalam menentukan keputusan investasi.
Demi analisis fundamental yang lebih akurat, BEI terapkan metode PER trailing
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyempurnakan metode perhitungan price to earnings ratio (PER) dengan menerapkan metode trailing mulai hari ini, Selasa (30/11). PER trailing masing-masing saham dihitung berdasarkan kinerja keuangan perusahaan tercatat dengan menggunakan laba bersih periode empat kuartal atau 12 bulan terakhir. Sebagaimana diketahui, PER adalah rasio yang digunakan untuk menilai suatu saham perusahaan itu murah (undervalued) atau mahal (overvalued) dengan berdasarkan perhitungan harga saham dibagi laba per saham alias earnings per share (EPS). Nah, pada metode PER trailing, jumlah EPS didapat dari pembagian laba bersih periode empat kuartal atau 12 bulan terakhir dengan jumlah saham tercatat. Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, metode perhitungan PER trailing menggunakan data laporan keuangan yang sudah dilaporkan pada periode sebelumnya. Dengan begitu, pelaku pasar diharapkan dapat melakukan analisis fundamental dengan lebih akurat dan detail sehingga lebih objektif dalam menentukan keputusan investasi.