Demi Bertahan di Bursa Saham, Intraco Penta (INTA) Dorong Kinerja dan Rombak Direksi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intraco Penta Tbk (INTA) akan melakukan berbagai upaya dan strategi di tahun 2023 untuk mempertahankan keberadaannya di Bursa Saham. Makluml, perdagangan saham emiten ini telah disuspensi ejak Mei 2022. Sehingga ada potensi delisting dari bursa.

Demi mempertahankan untuk tetap melantai di bursa, INTA akan melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan memacu dan mendorong kinerja penjualan pada lini alat berat. 

Pada tahun 2023, INTA memproyeksikan tren penjualan alat berat akan meningkat, khususnya untuk pertambangan, perkebunan, dan proyek infrastruktur.


Perseroan melihat adanya peluang yang besar di sektor pertambangan, sehingga akan mendorong INTA untuk melakukan melakukan ekspansi usaha. 

Baca Juga: Berpotensi Delisting, Begini Jurus Intraco Penta (INTA) Memoles Kinerja

Selain itu, bisnis perkebunan dan pertanian yang berkembang pesat mendorong INTA turut menyediakan produk pilihan untuk melayani sektor tersebut.

“Kami memandang tahun ini masih akan prospektif kendati ada bayangan resesi global. Selain mendorong kinerja pada lini utama kami alat berat, tentunya kami juga akan mengoptimalkan kinerja lini bisnis lainnya agar sinergi dan keberlanjutan bisnis tetap terjaga,” kata Direktur Utama PT Intraco Penta Tbk Petrus Halim, Jumat (6/1).

Upaya lain yang dilakukan perusahaan adalah dengan merombak jajaran direksi. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Jumat (6/1), perusahaan merombak jajaran direksi dan komisarisnya.

Petrus Halim mengatakan melalui RUPSLB tersebut, Perseroan resmi mengangkat Willianto Febriansa yang semula menjabat sebagai Chief Financial Officer untuk INTA Group menjadi Direktur Perseroan, terhitung sejak tanggal ditutupnya RUPSLB dengan melanjutkan masa jabatan Eddy Rodianto yang mengajukan surat pengunduran diri sejak Oktober 2022 lalu. 

Denngan susunan Direksi yang baru ini, Petrus optimistis akan menjalani tahun kinerja 2023 dengan lebih baik.

INTA cukup optimistis menatap tren penjualan di tahun 2023. Perseroan bahkan menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,5 triliun di 2023, naik dari proyeksi pendapatan di akhir 2022 yang sebesar Rp 657 miliar.

Baca Juga: Intraco Penta (INTA) Optimistis Bisa Raih Kinerja Positif pada Tahun Depan

Untuk mencapai ini INTA akan berfokus pada penguasaan pasar di wilayah yang menjadi pusat batubara dan nikel, baik di wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Selain itu, INTA juga akan memperkuat bisnis purna jual. Saat ini INTA juga berkolaborasi dengan Sinotruk International dalam mengembangkan bisnis dan fasilitas remanufacturing milik INTA di Balikpapan.

Selain itu, INTA akan tetap melakukan upaya penetrasi pasar untuk merek baru yang dijual oleh INTA. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi