Demi capai target 1,7 juta wisman, Kemenpar gelar sales mission ke Singapura



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali membidik pasar wisatawan Singapura. Terkait hal ini, Kemenpar berencana menggelar Sales Mission 10 Destinasi Branding Tahap 2, di Hotel Novotel Singapura, pada 7 Agustus 2018 mendatang. Upaya ini dilakukan demi menjaring 1,7 juta kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana, mengatakan, program ini bertujuan sebagai penetrasi pasar Singapura. "Pasar Singapura masih menjadi salah satu pasar besar pariwisata Indonesia. Dengan target yang ada, program Sales Mission menjadi salah satu langkah strategis untuk merayu wisatawan Singapura untuk berkunjung ke Indonesia," ujar Pitana, dalam keterangan yang diterima KONTAN, Jumat (3/8).

Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Iyung Masruroh menambahkan, selain sebagai ajang untuk mempromosikan destinasi baru di Indonesia, program Sales Mission diharapkan juga bisa menghasilkan transaksi yang signifikan. Seperti hasil penjualan paket wisata dalam upaya mendatangkan wisatawan mancanegara ke Indonesia.


Ada sembilan provinsi yang digandeng Kemenpar dalam program ini. Yaitu Aceh, Bali, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat. Komposisi tersebut terdiri dari 19 seller asal Indonesia yang akan dipertemukan dengan 50 buyers asal Singapura.

Pada program ini, Kemenpar akan menampilkan beragam tarian tradisional untuk merayu buyers Singapura. “Kami memang harus menampilkan kesenian Indonesia. Seni dan budaya terbukti menjadi magnet lain untuk menjaring wisatawan. Harapannya, usai tertarik, mereka lalu berkunjung ke Indonesia,” sebut Iyung.

Untuk diketahui saja, jumlah wisatawan Singapura yang datang ke Indonesia pada tahun 2017 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2016, tercatat 1.472.767 wisatawan Singapura masuk ke Indonesia. Pada tahun 2017, angka itu meningkat menjadi 1.512.813 wisatawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie