JAKARTA. PT Krakatau Steel, Tbk (KRAS) ingin lebih efisien dan menjaga porsi kas. KRAS juga akan memangkas anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini. Awalnya, KRAS menganggarkan capex antara US$ 275 juta-US$ 350 juta. Namun, manajemen belum memberi detail nilai capex KRAS yang baru. Sekretaris Perusahaan KRAS Iip Budiman hanya mengatakan, untuk efisiensi tahun ini, KRAS hanya memprioritaskan menyelesaikan dua proyek bernilai lebih dari Rp 10 triliun. Seperti, proyek Blast Funance yang akan memproduksi 1,2 juta ton hot metal dan pig iron per tahun. Nilai investasi proyek ini Rp 6 triliun dan kini sudah 80%. Targetnya, pabrik ini bisa beroperasi penuh di September 2015. Proyek ini diharapkan menghemat biaya produksi baja KRAS hingga US$ 100 per ton baja. KRAS juga akan menyelesaikan pembangunan pabrik yang memproduksi baja lembaran panas atau hot rolled coil (HRC). Pabrik baru diharapkan memproduksi HRC 1,5 juta ton per tahun. Nilai investasi pabrik ini US$ 390 juta.
Demi efisiensi, KRAS memangkas capex
JAKARTA. PT Krakatau Steel, Tbk (KRAS) ingin lebih efisien dan menjaga porsi kas. KRAS juga akan memangkas anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini. Awalnya, KRAS menganggarkan capex antara US$ 275 juta-US$ 350 juta. Namun, manajemen belum memberi detail nilai capex KRAS yang baru. Sekretaris Perusahaan KRAS Iip Budiman hanya mengatakan, untuk efisiensi tahun ini, KRAS hanya memprioritaskan menyelesaikan dua proyek bernilai lebih dari Rp 10 triliun. Seperti, proyek Blast Funance yang akan memproduksi 1,2 juta ton hot metal dan pig iron per tahun. Nilai investasi proyek ini Rp 6 triliun dan kini sudah 80%. Targetnya, pabrik ini bisa beroperasi penuh di September 2015. Proyek ini diharapkan menghemat biaya produksi baja KRAS hingga US$ 100 per ton baja. KRAS juga akan menyelesaikan pembangunan pabrik yang memproduksi baja lembaran panas atau hot rolled coil (HRC). Pabrik baru diharapkan memproduksi HRC 1,5 juta ton per tahun. Nilai investasi pabrik ini US$ 390 juta.