Demi ekspansi, Kimia Farma menggalang pendanaan baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mencari sejumlah pendanaan eksternal untuk membiayai kebutuhan ekspansi tahun ini. Perusahaan farmasi pelat merah itu baru saja menerbitkan surat utang jangka menengah alias medium term note (MTN) senilai Rp 600 miliar.

MTN tahap kedua itu memiliki tenor tiga tahun dengan kupon 7,75% per tahun. Hasil penerbitan MTN akan digunakan untuk memenuhi belanja modal (capex) dan belanja operasional (opex) KAEF. Pefindo telah menyematkan peringkat AA- untuk surat utang tersebut.

Selain menerbitkan MTN, KAEF juga berencana mencari pinjaman perbankan. Direktur Keuangan KAEF Suharta Wijaya mengatakan, rasio utang terhadap ekuitas (DER) KAEF masih rendah. Sehingga, KAEF masih punya ruang untuk mencari utang baru.


Manajemen KAEF menilai, pembiayaan dari MTN masih belum cukup menutup kebutuhan ekspansi perusahaan. Maklum, total capex KAEF tahun ini mencapai Rp 3,5 triliun. Angka itu naik hampir dua kali lipat dibandingkan capex tahun lalu. "Opsi pendanaan dari bank masih terbuka lebar, karena saat ini DER KAEF masih 0,8 kali," ujar Suharta, Senin (12/3).

Tahun ini, KAEF berencana mengakuisisi beberapa perusahaan untuk mencapai target pertumbuhan pendapatan sebesar 10%. Direktur Utama KAEF Honesti Basyir mengatakan, usai mengakuisisi 60% saham perusahaan asal Arab Saudi, Dawaa Medical Limited Company, KAEF berencana membangun pabrik pembuatan obat di negara tersebut. "Kami ditawari oleh pihak Dawaa untuk membuka pabrik di sana. Mereka juga sudah menyediakan lahan," ujarnya.

Namun, saat ini, KAEF masih harus melakukan studi kelayakan dan mengajukan izin ke Kementerian BUMN. Selain ke timur tengah, KAEF juga berminat melebarkan sayap ke Afrika Timur.

Di dalam negeri, KAEF akan segera merampungkan pembangunan pabrik bahan baku obat di Cikarang dan pabrik obat baru di Banjaran, Jawa Barat.

Suharta menambahkan, KAEF sedang mengincar akuisisi beberapa perusahaan yang bergerak di sektor kesehatan dan kecantikan. "Saat ini, kami sedang melakukan due diligence ke enam sampai tujuh perusahaan yang potensial," terangnya.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2017 lalu, KAEF berhasil mencetak pertumbuhan pendapatan sebesar 5,4% menjadi Rp 6,13 triliun. Berkat kenaikan pendapatan ini, laba bersih KAEF pun ikut meningkat 22,2% year on year menjadi Rp 326,79 miliar.

Kemarin, saham KAEF naik 0,42% ke level Rp 2.380.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati