Demi jalan tol, Citra Marga mengembangkan TI



JAKARTA. Mengumpulkan pendapatan besar dari mengoperasikan dua ruas tol tak cukup bagi PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Sejak dua tahun lalu, mereka giat mengembangkan bisnis operation, maintenance dan suplementer jalan tol melalui anak perusahaannya, PT Citra Persada Infrastruktur.

Demi mendukung pertumbuhan kinerja lini bisnis tersebut, Citra Marga menyatakan telah menyiapkan strategi berupa pengembangan program teknologi informasi (TI). Sayangnya, perusahaan berkode CMNP di Bursa Efek Indonesia ini tak berbagi informasi perihal besaran investasinya.

Yang pasti, dalam dua bulan ke depan atau September, Citra Marga berencana meluncurkan sistem pembayaran menggunakan uang elektronik di ruas tol yang mereka operasikan yakni Simpang Susun Waru–Bandara Juanda Surabaya. Perusahaan ini menggandeng Bank Mega dan BCA. "Ini sekarang secara prinsip sudah ada aplikasinya," terang Indrawan Sumantri, Direktur Keuangan Citra Marga Nusaphala kepada KONTAN, belum lama ini.


Setelah tol di Surabaya, Jawa Timur, bakal segera menyusul  ruas tol Depok–Antasari yang kini tengah dalam proses konstruksi. Harapan Citra Marga, seluruh ruas tol yang dia operasikan, baik yang sudah beroperasi maupun masih dibangun bakal menggunakan sistem pembayaran ini.

Asa mengembangkan sumber bisnis di luar bisnis utama tak hanya dititipkan di pundak Citra Persada. Citra Marga juga menaruh harapan kepada PT Girder Indonesia, anak perusahaan Citra Persada. Terhadap Girder Indonesia, yang tak lain cucu perusahaannya tersebut, Citra Marga membidik sejumlah proyek konstruksi.

Beberapa kontrak yang telah Girder Indonesia dekap seperti proyek jembatan kereta api (KA) Serpong–Maja, proyek jembatan KA Lampung dan proyek jembatan KA Weleri. Ada pula proyek Antasari Fly Over Lampung, proyek jembatan Sekayu–Palembang dan dua paket pekerjaan tol Cikampek–Palimanan.

Namun, Citra Marga sepertinya cukup realistis dengan tak mematok target kinerja muluk di bisnis ini. Terbukti, perusahaan ini memberikan rentang waktu pencapaian target yang panjang.

Kata Indrawan, "Nanti sekitar lima tahun sampai 10 tahun kedepan komposisinya akan bergeser, Citra Persada dan anak usahanya Girder Indonesia perlahan akan naik." Indrawan mengaku belum bisa memprediksi besaran kenaikan pendapatan sumbangan dari Citra Persada dan Girder Indonesia tahun ini.

Sekadar informasi Citra Persada dan Girder Indonesia bukan perusahaan kemarin sore. Perusahaan ini sudah beroperasi sejak 2009. Namun kontribusi anak dan cucu perusahaan ini memang masih minimum.

Mengintip laporan keuangan per 31 Maret 2014, kontribusi pendapatan dari Girder Indonesia berupa jasa konstruksi Rp 11,76 miliar. Nilai tersebut setara dengan 4,47% terhadap total pendapatan Rp 262,85 miliar. Pendapatan terbesar dari pengoperasian tol lingkar dalam Kota Jakarta sebesar Rp 228,55 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina