Demi jaring investor, Spurs bakal go private



LONDON. Salah satu pendapatan utama klub sepakbola adalah dari jumlah penonton. Berarti kapasitas stadion menjadi perhatian utama. Ini dia yang menjadi isu penting klub yang ada di Liga Inggris. Termasuk Tottenham Hotspur.

Klub yang bermarkas di kota London ini bermaksud ingin memperbesar kapasitas White Hart Lane, markas klub yang punya julukan Spurs. Saat ini kapasitas White Hart Lane cuma 36.230 tempat duduk. Idealnya, demi mendongkrak jumlah penonton termasuk pendapatan dari penonton, minimal stadion kudu punya kapasitas 40.000 – 50.000 tempat duduk.

Daniel Levy, Ketua Spurs tahu akan kondisi ini. Apalagi untuk menambah jumlah kapasitas stadion butuh dana yang tidak sedikit. Biasanya, pengelola klub bakal menjaring mitra strategis. Namun, sebagian saham Spurs tercatat di London Stock Exchange (AIM Exchange).


Bagi Daniel, jalan untuk mendapatkan mitra strategis bakal tersendat jika Spurs masih dimiliki oleh publik. “Untuk itu, kami ada rencana untuk keluar dari bursa (delisting),” kata Daniel sambil menyebut awal tahun sebagai target Spurs untuk menjadi perusahaan privat.

Langkah ini menurut Daniel cukup beralasan. Pasalnya, Spurs sudah kalah lebih dulu dengan West Ham United untuk menjadikan stadion Olimpiade London menjadi markas mereka kala hajatan olahraga terbesar itu kelar di tahun 2012 nanti.

Apalagi prestasi Spurs belakangan ini cukup menjanjikan. Torehan ke Liga Champions tahun lalu membuat rapor Spurs langsung biru. Pasalnya tahun 2010 Spurs menderita kerugian hingga 6,5 juta poundsterling. Tahun 2011 ini, sampai bulan Juni kemarin, langsung menorehkan profit lumayan sebesar 402.000 poundsterling.

Opsi jual nama stadion

Opsi tambah kapasitas penonton ini memang menjadi ajang klub di Liga Inggris untuk mendongrak pendapatan. Contoh nyata ada pada klub Arsenal. Setelah pindah dari Highbury ke Stadion Emirates yang punya kapasitas hampir dua kali lipat yaitu 60.000 tempat duduk, pendapatan klub berjuluk Gudang Peluru itu dari penonton langsung melesat.

Yang lebih yahud lagi adalah Arsenal mendapat tambahan 100 juta poundsterling dari penjualan nama stadion ke Emirates.

Jadi selain tambah jumlah penonton, penjualan nama stadion pun bakal menjadi tren bisnis baru bagi klub Liga Inggris. Yang terbaru adalah penamaan Stadion City of Manchester milik klub seteru Manchester United yakni Manchester City menjadi Etihad Stadium, nama maskapai asal Abu Dhabi dengan nilai kontrak 150 juta poundsterling.

Ini dia yang membuat pemilik Newcastle United, Mike Ashley kepincut untuk menjual nama St. James Park, stadion Newcastle United menjadi Sport Direct Arena baru-baru ini. Ini semua Mike lakoni demi mendapat pundi-pundi sebesar 15 juta poundsterling dari penjualan nama stadion ini. “Kami ingin Newcastle tetap kompetitif di Liga Inggris,” kata Mike beralasan meski seluruh fan The Magpies, julukan klub ini mengecam keras tindakan ini.

Tak pelak lagi, klub sepakbola sudah menjadi ladang bisnis.

Editor: Markus Sumartomjon