KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Grup Enesis adalah perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) asal Indonesia yang memiliki beberapa brand populer baik di suplemen makanan seperti Adem Sari, Vegeta, Proman juga produk personal care/household yakni Soffel, Kispray, Antis dan lainnya. Demi memperkuat bisnisnya di masa depan dengan tantangan big data serta Internet Of Things (IoT), perusahaan melakukan ekspansi ke sistem informasi di segala ini. Baca Juga: KINO akan anggarkan capex Rp 300 miliar di tahun 2020 Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) bakal mendigitalisasi rantai pasok dan produksi perseroan. "Shifting ke digital ini perlu, bagaimana membuat semua data baik terstruktur maupun tidak dapat dipelajari secara langsung dan dianalisa via online," terang Budiman Goh, COO Grup Enesis saat konferensi pers berlangsung, Jumat (1/11). Lebih lanjut, ia mengibaratkan jejaring digital ini seperti gurita dimana saat ini perusahaan tengah membangun fondasi berupa kepalanya. Nanti dalam waktu kurang lebih tiga tahun tentakel gurita ini bakal bertumbuh dan jejaring digital Grup Enesis tidak hanya dipergunakan untuk core bisnis manufaktur dan distribusi tapi juga untuk medium promosi dan kampanye produk. "Fokus utama kami nanti di konsumen akhir, lewat jangkauan distributor kami dapat memetakan rencana permintaan atau produk yang dibutuhkan pasar seperti apa," ungkap Budiman. Mengenai target persentase efisiensi, manajemen mengatakan masih terlalu dini diketahui karena perangkat lunak (software) ini baru dua bulan ditanamkan ke perusahaan.
Demi kompetisi produsen Adem Sari, Grup Enesis pasang sistem ERP
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Grup Enesis adalah perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) asal Indonesia yang memiliki beberapa brand populer baik di suplemen makanan seperti Adem Sari, Vegeta, Proman juga produk personal care/household yakni Soffel, Kispray, Antis dan lainnya. Demi memperkuat bisnisnya di masa depan dengan tantangan big data serta Internet Of Things (IoT), perusahaan melakukan ekspansi ke sistem informasi di segala ini. Baca Juga: KINO akan anggarkan capex Rp 300 miliar di tahun 2020 Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) bakal mendigitalisasi rantai pasok dan produksi perseroan. "Shifting ke digital ini perlu, bagaimana membuat semua data baik terstruktur maupun tidak dapat dipelajari secara langsung dan dianalisa via online," terang Budiman Goh, COO Grup Enesis saat konferensi pers berlangsung, Jumat (1/11). Lebih lanjut, ia mengibaratkan jejaring digital ini seperti gurita dimana saat ini perusahaan tengah membangun fondasi berupa kepalanya. Nanti dalam waktu kurang lebih tiga tahun tentakel gurita ini bakal bertumbuh dan jejaring digital Grup Enesis tidak hanya dipergunakan untuk core bisnis manufaktur dan distribusi tapi juga untuk medium promosi dan kampanye produk. "Fokus utama kami nanti di konsumen akhir, lewat jangkauan distributor kami dapat memetakan rencana permintaan atau produk yang dibutuhkan pasar seperti apa," ungkap Budiman. Mengenai target persentase efisiensi, manajemen mengatakan masih terlalu dini diketahui karena perangkat lunak (software) ini baru dua bulan ditanamkan ke perusahaan.