Lakshmi Mittal kembali meretas jalan di Indonesia. Pada 1976, sebelum menjadi penguasa baja dunia, Mittal mendirikan pabrik baja greenfield pertamanya, PT Ispat Indo di Sidoarjo, Jawa Timur. Itulah pabrik baja pertamanya di luar India.Setelah sukses di Sidoarjo, Mittal menjelajah dunia. Setelah melanglang buana ke 61 negara, satu dekade silam Mittal berniat kembali ke Indonesia. Ketika itu pengendali Kementerian BUMN adalah Tanri Abeng. Saat itu, Mittal mulai menawar saham Krakatau Steel, pabrik baja BUMN. Bahkan, diam-diam, Tantri dan Mittal sudah bersepakat. Sayang kesepakatan diam-diam ini gagal setelah manajemen Krakatau yang mendapat dukungan DPR, menolak rencana akuisisi itu.Kini, satu dekade berikutnya, Mittal lagi-lagi bikin geger. Dia kembali berencana membeli saham pabrik baja di Cilegon, Jawa Barat itu. Namun, kali ini, pinangan tersebut kembali mendapat tentangan hebat.Ambil 49% saham Beberapa kali karyawan Krakatau menggelar demo. Tapi Mittal jalan terus. "Kami akan mengambil angka maksimum 49% melalui strategic partner," ujar Executive Vice President Finance and M & A ArcelorMittal, Sudhir Maheshwari, di Jakarta, Kamis (8/5).
Demi Krakatau Steel, US$ 5 Miliar Siap Cair
Lakshmi Mittal kembali meretas jalan di Indonesia. Pada 1976, sebelum menjadi penguasa baja dunia, Mittal mendirikan pabrik baja greenfield pertamanya, PT Ispat Indo di Sidoarjo, Jawa Timur. Itulah pabrik baja pertamanya di luar India.Setelah sukses di Sidoarjo, Mittal menjelajah dunia. Setelah melanglang buana ke 61 negara, satu dekade silam Mittal berniat kembali ke Indonesia. Ketika itu pengendali Kementerian BUMN adalah Tanri Abeng. Saat itu, Mittal mulai menawar saham Krakatau Steel, pabrik baja BUMN. Bahkan, diam-diam, Tantri dan Mittal sudah bersepakat. Sayang kesepakatan diam-diam ini gagal setelah manajemen Krakatau yang mendapat dukungan DPR, menolak rencana akuisisi itu.Kini, satu dekade berikutnya, Mittal lagi-lagi bikin geger. Dia kembali berencana membeli saham pabrik baja di Cilegon, Jawa Barat itu. Namun, kali ini, pinangan tersebut kembali mendapat tentangan hebat.Ambil 49% saham Beberapa kali karyawan Krakatau menggelar demo. Tapi Mittal jalan terus. "Kami akan mengambil angka maksimum 49% melalui strategic partner," ujar Executive Vice President Finance and M & A ArcelorMittal, Sudhir Maheshwari, di Jakarta, Kamis (8/5).