KONTAN.CO.ID - PAMEKASAN. Musim hujan sudah merata di sejumlah daerah di Kabupaten Pamekasan. Namun, dengan datangnya musim hujan, tidak juga menyelesaikan krisis air bersih. Masih banyak warga yang terus menerus membeli air menggunakan mobil tangki untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Contohnya, warga Dusun Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. Di desa ini, warga setiap minggu masih rutin membeli air bersih dua tangki. Per tangki Rp 90.000 untuk ukuran 8.000 liter. Muhammad Ghozi, salah satu warga mengatakan, sejak musim kemarau tiba, sudah 26 kali mendatangkan tangki air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Meskipun sudah ada air hujan, belum mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. "Intensitas hujannya masih sedikit, jadi sampai sekarang masih tetap membeli air bersih," ujar Muhammad Ghozi, Senin (26/11).
Demi mendapatkan air bersih, warga di Pamekasan sampai menjual perhiasan
KONTAN.CO.ID - PAMEKASAN. Musim hujan sudah merata di sejumlah daerah di Kabupaten Pamekasan. Namun, dengan datangnya musim hujan, tidak juga menyelesaikan krisis air bersih. Masih banyak warga yang terus menerus membeli air menggunakan mobil tangki untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Contohnya, warga Dusun Sumber Anyar, Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. Di desa ini, warga setiap minggu masih rutin membeli air bersih dua tangki. Per tangki Rp 90.000 untuk ukuran 8.000 liter. Muhammad Ghozi, salah satu warga mengatakan, sejak musim kemarau tiba, sudah 26 kali mendatangkan tangki air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Meskipun sudah ada air hujan, belum mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. "Intensitas hujannya masih sedikit, jadi sampai sekarang masih tetap membeli air bersih," ujar Muhammad Ghozi, Senin (26/11).