Demi menjaga pasar, Monsanto merangkul petani



JAKARTA. Mosanto Indonesia menjaring komunitas petani demi menjaga pangsa pasar benih. Setelah program PISAgro di Mojokerto. Monsanto menjangkau petani di Pak-Pak, Sumatera Utara demi menjaga pasar penjualan benih perusahaan.

Mauricio F. Amore, CEO Monsanto Indonesia mengatakan, pola investasi yang dilakukan perusahaan dengan menjaring komunitas petani. Mosanto sebagai pemasok dari benih khususnya jagung hybrida untuk petani kemudian. Proyek akan berlangsung selama tiga tahun.

Monsanto mengklaim lewat penggunaan benih jagung hybrid DK mengerek pendapatan petani setempat. Jika rata-rata produktifitas petani jagung sebesar lima ton per hektar. Namun dengan menggunakan bibit tersebut produktifitas bisa naik hingga dua kali lipat mencapai 8 ton per ha sampai 12 ton per ha.


Produktifitas yang tinggi secara otomatis akan menaikan pendapatan petani jagung. Mauricio menghitung, petani bisa meraih pendapatan hingga Rp 3 juta sekali panen.

"Kami menjaring petani sebagai mitra kami. Kami memastikan kepada petani ketersedian benih dan kualitas yang bagus untuk memastikan bisnis kami berkelanjutan," ujar Mauricio Selasa (26/11) kemarin.

Dalam catatan KONTAN, Monsanto Indonesia memproyeksikan dalam dua tahun ke depan kapasitas terpasang pabrik benih jagung hibrida yang dimiliki akan mencapai full capacity atau sebanyak 14.000 ton. Bila target tersebut dapat diraih, tidak mustahil Monsanto akan memperbesar kapasitas produksinya.

Kapasitas terpakai perusahaan saat ini baru 10.000 ton. Setiap tahun rata-rata pertumbuhan produksi benih jagung Monsanto berkisar 3% sampai 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto