JAKARTA. Pemerintah menjalin kemitraan dengan pemerintah Australia untuk mencapai swasembada daging sapi. Deputi Bidang Promosi dan Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Himawan Hariyoga yakin kemitraan itu akan meningkatkan produksi daging sapi lokal.Ada tiga program prioritas dalam kemitraan yang diberinama Indonesia-Australia Partnership on Food Security in The Red Meat and Cattle Sector. Pertama, pengembangbiakan sapi potong (breeding). Pemerintah mengusulkan integrasi peternakan sapi di perkebunan kelapa sawit dan pengembangan sapi pola pastoral semi intensif kepada Australia.Kedua, akselerasi pemanfaatan lahan padang pengembalaan sapi. Dalam program ini, pemerintah akan memanfaatkan lahan padang pengembalaan sapi. Pemerintah berharap pengembangan ini dibantu tenaga ahli dari Negeri Kangguru itu. Nantinya juga akan ada kerjasama dalam pengelolaan daging sapi. Kedua negara sepakat membuat pilot project area pengolahan berupa perbaikan dan peningkatan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) sesuai dengan Standard Nasional Indonesia. RPH yang diusulkan yakni di Nusa Tenggara Timur dan RPH Banyumulek Nusa Tenggara Barat. Keduanya RPH Kategori II. Untuk program pertama dan kedua ini, pemerintah akan menggandeng pihak swasta. PT Sulung Ranch menjadi percontohan pola pengembangan sapi di perkebunan kelapa sawit. Sementara PT Berdikari menjadi contoh pemanfaatan lahan padang pengembalaan sapi.Ketiga, penyediaan logistik dan transportasi. Pada sektor logistik dan transportasi, pemerintah mengusulkan Australia berkontribusi dalam mendesain kapal angkutan ternak dan pelabuhan bongkar muatan ternak khususnya di lokasi-lokasi yang sesuai dengan kesepakatan."Kedepan Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi sapi Australia tapi juga menjadi global supply chain dengan memasarkan produk daging halal ke pasar ASEAN, Asia dan Timur Tengah," ujar Direktur Promosi Sektoral BKPM Ikmal Lukman, Kamis (21/8).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Demi swasembada daging, pemerintah gaet Australia
JAKARTA. Pemerintah menjalin kemitraan dengan pemerintah Australia untuk mencapai swasembada daging sapi. Deputi Bidang Promosi dan Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Himawan Hariyoga yakin kemitraan itu akan meningkatkan produksi daging sapi lokal.Ada tiga program prioritas dalam kemitraan yang diberinama Indonesia-Australia Partnership on Food Security in The Red Meat and Cattle Sector. Pertama, pengembangbiakan sapi potong (breeding). Pemerintah mengusulkan integrasi peternakan sapi di perkebunan kelapa sawit dan pengembangan sapi pola pastoral semi intensif kepada Australia.Kedua, akselerasi pemanfaatan lahan padang pengembalaan sapi. Dalam program ini, pemerintah akan memanfaatkan lahan padang pengembalaan sapi. Pemerintah berharap pengembangan ini dibantu tenaga ahli dari Negeri Kangguru itu. Nantinya juga akan ada kerjasama dalam pengelolaan daging sapi. Kedua negara sepakat membuat pilot project area pengolahan berupa perbaikan dan peningkatan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) sesuai dengan Standard Nasional Indonesia. RPH yang diusulkan yakni di Nusa Tenggara Timur dan RPH Banyumulek Nusa Tenggara Barat. Keduanya RPH Kategori II. Untuk program pertama dan kedua ini, pemerintah akan menggandeng pihak swasta. PT Sulung Ranch menjadi percontohan pola pengembangan sapi di perkebunan kelapa sawit. Sementara PT Berdikari menjadi contoh pemanfaatan lahan padang pengembalaan sapi.Ketiga, penyediaan logistik dan transportasi. Pada sektor logistik dan transportasi, pemerintah mengusulkan Australia berkontribusi dalam mendesain kapal angkutan ternak dan pelabuhan bongkar muatan ternak khususnya di lokasi-lokasi yang sesuai dengan kesepakatan."Kedepan Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi sapi Australia tapi juga menjadi global supply chain dengan memasarkan produk daging halal ke pasar ASEAN, Asia dan Timur Tengah," ujar Direktur Promosi Sektoral BKPM Ikmal Lukman, Kamis (21/8).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News