Demi tambah kantor cabang, Mandiri Utama Finance revisi pembiayaan syariah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandiri Utama Finance (MUF) mengurangi target pembiayaan syariah tahun ini. Alasannya, perusahaan menyesuaikan kondisi sumber pendanaan dan rencana penambahan kantor cabang baru di tahun depan.

Direktur Utama Mandiri Utama Finance Stanley Setia Atmadja mengaku, merevisi target pembiayaan syariah yang awalnya sekitar Rp 30 miliar – Rp 50 miliar. Namun, kini target pembiayaan turun menjadi Rp 10 miliar – Rp 16 miliar hingga akhir tahun.

“Revisi sebenarnya lebih ke persiapan perusahaan dalam pembuakaan kantor cabang yang menjual produk berbasis syariah,” kata Stanley kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.


Nantinya, perusahaan berencana menambah lima hingga enam kantor cabang baru di Indonesia. Sedangkan saat ini MUF sudah menyediakan pembiayaan syariah untuk kendaraan roda empat yang tersebar di delapan kantor cabang.

Di samping itu, revisi target juga terkait ketersediaan sumber pendanaan perusahaan. MUF sendiri berkeinginan menambah dana baru, dan tengah menjajaki kerjasama dengan dua bank. Mereka adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan Bank Syariah Mandiri (BSM).

Menurutnya, pembiayaan syariah di tanah air belum tumbuh optimal. Tapi dengan kondisi pasar yang besar, maka masih terbuka peluang bisnis pembiayaan syariah tumbuh cerah di tahun depan. Hal ini juga ditopang oleh sosialisasi Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang gencar mempromosikan produk syariah.

“Nantinya pembiayaan syariah akan pelan-pelan meningkat. Oleh karenanya, sosialisasi produk berbasis syariah perlu digalakkan,” pungkasnya.

Awal September lalu, Mandiri Utama Finance secara resmi menjajal bisnis syariah dengan mendirikan unit usaha syariah (UUS). Perusahaan menggandeng Bank Mandiri Syariah terkait kerjasama layanan dan pemanfaatan produk perbankan syariah. Misalnya menggunakan database nasabah dan memperoleh pinjaman modal kerja dari BSM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia