Demi tambahan modal, anak usaha SMRA didorong IPO



JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) misalnya akan mendorong akan perusahaan bidang properti yakni PT Summarecon Investment Properti  (SPI) untuk melepas saham umum perdana atau initial public offering (IPO).

Michael Young, Sekretaris Korporasi PT Summarecon Agung Tbk mengatakan, keinginan IPO itu masuk dalam rencana bisnis perusahaan.

Anak usaha bidang ini akan melakukan IPO dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sudah stabil.


“Rencana IPO untuk kebutuhan funding,” katanya, kepada KONTAN (25/8).

SIP merupakan perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki oleh SMRA. SIP berdiri sejak tahun 2012 dan bergerak di bidang properti investasi.

Total asetnya mencapai Rp3,62 triliun per 31 Maret 2015.

Sebelumnya, Summarecon Investment Property berencana menggelar IPO akhir tahun ini atau awal 2016. Summarecon Investment siap melepas 20% saham ke publik dengan target perolehan dana US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun.

Sayangnya, Michael enggan menyampaikan secara detail target bisnis perusahaan dari rencana go public tersebut, serta proyeksi kinerja usaha untuk semester II/2015 di tengah perlambatan ekonomi dan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Yang jelas, perusahaan berkode saham SMRA di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini mencatat perlambatan bisnis.

Misalnya, pendapatan neto hanya tumbuh 0,42% menjadi Rp 942,05 miliar per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 938,22 miliar per kuartal I/2014.

Kemudian perusahaan mencatat beban penjualan dan beban langsung sebesar Rp 362,81 miliar per kuartal I/2015.

Akibatnya, laba komprehensif tercatat turun 10% menjadi Rp 247,24 miliar per kuartal I/2015, dibandingkan Rp 275,05 miliar per kuartal I/2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto