Demi tarik nasabah baru, Pegadaian rela potensi laba tak maksimal



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi pasar dari bisnis gadai dinilai masih sangat besar. Namun di sisi lain, masih banyak masyarakat yang masih belum tersentuh bisnis gadai.

Hal inilah yang mendasari Pegadaian dalam meluncurkan produk baru, yakni gadai tanpa bunga. Untuk gadai konvensional, namanya Gadai Prima. Sementara yang berdasarkan hukum syariah bernama Rahn Hasan.

Kedua produk gadai ini punya batas pinjaman yakni antara Rp 50.000 sampai Rp 500.000. Sementara masa pinjamannya selama dua bulan.


Direktur Utama Pegadaian Sunarso menyebut dengan adanya produk ini diharapkan mendorong masyarakat yang belum pernah memakai jasa pegadaian untuk mencobanya. Setelah merasakan manfaatnya, diharapkan bisa memakai produk Pegadaian lain di kemudian hari.

Tak tanggung-tanggung, produk ini ditargetkan bisa mendatangkan satu juta nasabah baru di 2018. Jumlah ini setara 50% dari total target nasabah baru perusahaan gadai milik pemerintah tersebut di tahun ini yang menjadi dua juta nasabah.

Direktur Pegadaian Harianto Widodo menambahkan dari target jumlah nasabah tersebut, yang menjadi sasaran utama adalah masyarakat berpenghasilan rendah, ibu rumah tangga, buruh pabrik, hingga mahasiswa.

Di sisi lain, ia mengakui pihaknya harus merelakan potensi keuntungan yang tergerus akibat tidak mengutip bunga dari produk ini. "Tapi tak jadi masalah karena secara jangka panjang potensi bisnisnya malah lebih besar," kata Harianto, Minggu (1/4).

Selama 2018 sendiri Pegadaian menargetkan laba sebesar Rp 2,7 triliun atau tumbuh 7,14% dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 2,5 triliun. Proyeksi ini lebih rendah daripada pertumbuhan sepanjang 2017 yang mencapai 13,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto