KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak akan lagi membangun pembangkit batubara setelah seluruh proyek 35.000 Megawatt (MW) dan Fast Track Program (FTP) 2 sebesar 7.000 MW selesai pada tahun 2023 mendatang. Sebagai gantinya, kelistrikan PLN nantinya akan dipenuhi oleh pembangkit dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Direktur Utama PT PLN Zulkifli Zaini mengungkapkan, untuk proyek 35.000 MW secara perencanaan dan pengadaan termasuk kontrak sudah selesai Desember 2019 dan hanya tinggal 4% masih dalam proses pengadaan. "95% sudah terselesaikan kontrak sampai akhir 2019. Sekitar tahun 201-2023 akan selesai terbangun. Kita sekarang tinggal menunggu penyelesaian dari 35.000 dan FTP 7.000 MW. Dari 35.000 MW itu hanya 2,000 MW yang merupakan proyek EBT," terang dia dalam acara webinar dengan editor media, Jumat (7/5).
Demi zero emisi, PLN moratorium pembangunan pembangkit batubara
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tidak akan lagi membangun pembangkit batubara setelah seluruh proyek 35.000 Megawatt (MW) dan Fast Track Program (FTP) 2 sebesar 7.000 MW selesai pada tahun 2023 mendatang. Sebagai gantinya, kelistrikan PLN nantinya akan dipenuhi oleh pembangkit dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Direktur Utama PT PLN Zulkifli Zaini mengungkapkan, untuk proyek 35.000 MW secara perencanaan dan pengadaan termasuk kontrak sudah selesai Desember 2019 dan hanya tinggal 4% masih dalam proses pengadaan. "95% sudah terselesaikan kontrak sampai akhir 2019. Sekitar tahun 201-2023 akan selesai terbangun. Kita sekarang tinggal menunggu penyelesaian dari 35.000 dan FTP 7.000 MW. Dari 35.000 MW itu hanya 2,000 MW yang merupakan proyek EBT," terang dia dalam acara webinar dengan editor media, Jumat (7/5).