JAKARTA. Aksi demonstrasi buruh pada Hari Buruh Internasional (May Day) hari ini yang hendak melakukan unjuk rasa ke Istana Presiden dihadang blokade aparat. Blokade itu terjadi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, tepatnya di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata. Aparat menutup dua ruas Jalan Medan Merdeka Barat dengan kawat berduri, beton pembatas jalan, dan sejumlah kendaraan taktis.
Pimpinan buruh yang melihat adanya blokade ini kemudian meminta adanya utusan yang menemui aparat di depan mereka untuk bernegosiasi. "Ayo ke sana ikut negosiasi sama polisi, ayo sampaikan kita massa aksi yang damai dan cerdas. Hari ini kami akan menyampaikan di Istana Negara," kata salah satu pimpinan buruh, dari mobil komando, melalui pengeras suara, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (1/5/20e17). Tampak sejumlah perwakilan buruh bernegosiasi dengan seorang perwira menengah polisi berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Perwakilan buruh berbicara tentang keinginan mereka untuk ke Istana Presiden. Perwira polisi itu menyampaikan dirinya perlu berkoordinasi dengan pihak Istana. Sambil berkoordinasi dengan pihak Istana, ia meminta buruh menunjuk perwakilan mereka untuk ke Istana. Buruh sempat bertanya, alasan polisi memblokade jalan ke arah istana tersebut. Menurut petugas, hal ini sudah jadi kebijakan. Sekretaris Jenderal Gabungan Serikat Pekerja Manufaktur Independen Indonesia (GSPMII) Kusnadi, yang sempat bernegosiasi dengan polisi, menyatakan, perwakilan setiap organisasi buruh akan dipilih untuk menuju Istana.
"Perwakilan kita nanti ke istana," ujarnya setelah negosiasi. Sambil menunggu utusan buruh diterima ke Istana, para buruh yang berada di depan blokade aparat memutarkan musik dan berjoget. Pimpinan buruh terdengar sempat meminta massa untuk menjaga kedamaian. (Robertus Belarminus) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Mesti Sinaga