Demo kisruh, produksi Freeport tak terganggu



KONTAN.CO.ID - PT Freeport Indonesia mengutuk aksi melawan hukum yang dilakukan massa dengan memblokade akses utama ke wilayah kerja di Checkpoint 28 dan Terminal Bus Gorong- gorong Timika. Massa yang berunjuk rasa juga melakukan pembakaran sejumlah kendaraan serta bangunan sebelum dapat dikendalikan oleh aparat keamanan pada sekitar pukul 23:00 WIT, Sabtu (19/8).

Otoritas keamanan telah menegaskan bahwa aksi perusakan dan pembakaran yang dilakukan oleh massa pada Sabtu (19/8) tersebut dianggap bukan lagi merupakan aksi unjuk rasa tindakan melainkan suatu pelanggaran hukum.

Juru Bicara Freeport Indonesia, Riza Pratama menyatakan, pekerjaan pembersihan di Check Point 28 dan Gorong-gorong dimulai pagi ini. Rute Jalan Tambang Utama juga telah diamankan, perjalanan bus dan cargo akan dilanjutkan secara terbatas mulai Senin.


Asal tahu saja, aksi ini dimulai pada Sabtu sekitar pukul 14:00 WIT dan para pelaku aksi sempat menguasai dan membakar Checkpoint, Gorong-Gorong dan juga membakar sejumlah peralatan dan fasilitas perusahaan dan sepeda motor karyawan di lokasi tersebut.

Beberapa fasilitas di lokasi-lokasi lain di Timika juga mengalami kerusakan. Setidaknya empat karyawan kontraktor mengalami cedera ringan akibat aksi ini, dan telah dirawat di fasilitas kesehatan perusahaan.

"Keamanan dan keselamatan karyawan merupakan prioritas perusahaan. Kami telah meminta seluruh karyawan untuk menghindari perjalanan ke area tersebut sampai adanya pemberitahuan lebih lanjut dan selalu menjaga kewaspadaan saat bepergian di Timika," ujarnya. 

Meski begitu kejadian itu tidak sampai mengganggu kegiatan produksi pertambangan. "Karena itu jauh dari lokasi penambangan," terangnya kepada KONTAN, Minggu (20/8).

Asal tahu saja, mengacu data Kementerian ESDM, dari produksi rata-rata Freeport Indonesia di tambang grasberg sebesar 194.000 ton ore konsentrat per hari.

Riza bilang, manajemen tetap berkomitmen untuk melindungi para karyawan dan mematuhi seluruh aturan hukum yang berlaku. "Kami telah menyediakan hotline bagi karyawan untuk melaporkan selaga bentuk situasi gawat darurat serta kejadian kriminal maupun aktifitas mencurigakan," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini