Demo Spanyol rusuh, gerai Starbucks dibakar massa



BARCELONA. Penyelesaian krisis di Spanyol terus menuai protes. Kebijakan pemerintah demi perekonomian diprotes para buruh.

Sayangnya, demo yang dilakukan para pekerja berlangsung ricuh. Polisi bentrok dengan pendemo saat aksi mogok mendesak pemerintah mereformasi pasar buruh berlangsung.

Sejumlah pendemo memecahkan kaca jendela dan membakar tempat sampah. Aksi ini mengundang reaksi polisi dengan menembakkan gas air mata dan pukulan tongkat.


Sejumlah protes lainnya juga berlangsung di ibukota, Madrid dan kota lainnya. Angkutan darat dan udara dilaporkan terpengaruh akibat aksi demo.

Pemerintahan kanan-tengah pimpinan Perdana Menteri Mariano Rajoy Jumat (30/03) akan mengumumkan sebuah kebijakan yang ditujukan untuk menghemat puluhan miliar euro dan membuat para pengusaha bisa dengan mudah memecat pegawai.

Diharapkan perubahan ini akan memangkas angka pengangguran yang saat ini berada di tingkat tertinggi di Uni Eropa sebesar 23%.

Sekitar setengah dari penduduk Spanyol berusia di bawah 25 tahun menganggur.

Kafe Starbucks dibakar

Serikat pekerja mengklaim sekitar 800.000 orang bergabung dalam aksi protes di Barcelona, sedangkan polisi menyebut hanya berkisar 80.000 orang saja yang bergabung dalam aksi ini.

Awalnya aksi demo berlangsung damai, tetapi sejumlah pendemo dilaporkan melempar batu ke sejumlah kantor bank dan toko. Sebuah kedai kopi milik Starbucks dibakar.

"Mereka membakar kafe Starbucks dan satu toko lainnya,'' ujar juru bicara kementerian dalam negeri.

Polisi merespon aksi ini dengan melontarkan gas air mata dan menembakkan peluru karet, seperti yang ditayangkan televisi.

Di Madrid, 900.000 ikut ambil bagian dalam aksi massa, kata serikat pekerja. Pemerintah tidak memberikan estimasi angka pendemo di Madrid.

Bentrokan terjadi antara polisi dengan serikat terbesar Spanyol yang terdiri dari penjaga depo bus Madrid. Serikat pekerja mengklaim mendapat dukungan kuat dari pabrik mobil dan perusahaan industri lainnya.

Barisan pendemo berkumpul di luar terminal penghubung dan sejumlah kawasan bisnis lainnya.

Serikat pekerja mencatat lebih dari 80% pekerja ikut ambil bagian, tetapi pemerintah menjamin layanan bus masih tetap berjalan.

Aksi massa ini merupakan tantangan besar pertama pemerintah sejak berkuasa akhir November silam.

Editor: