KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu melanjutkan reli dan menguat 0,70% ke level 5.039,14 pada Kamis (8/10). IHSG tetap mendaki walau marak aksi demonstrasi menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja atau omnibus law di berbagai daerah yang sudah dilakukan dalam tiga hari terakhir. Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, sebenarnya dari segi bisnis UU Cipta Kerja memberikan berdampak positif dan menjadi salah satu sentimen positif untuk IHSG. Hanya saja, aksi demo penolakan dari masyarakat atas UU Cipta kerja hingga berlangsung ricuh ini akan menahan laju IHSG. "Dalam jangka pendek IHSG akan terkoreksi sejalan dengan adanya penolakan UU Cipta Kerja," kata Wawan kepada Kontan.co.id, Kamis (8/10).
Selain itu, aksi demo yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia ini berpotensi menjadi kluster baru penyebaran virus Covid-19 lantaran terjadi kerumunan dan minimnya penerapan protokol kesehatan. Baca Juga: IHSG sudah reli empat hari beruntun, saham-saham ini bisa dicermati Wawan memprediksi akan ada lonjakan kasus Covid-19 dalam seminggu hingga dua pekan ke depan. Berdasarkan data hingga Kamis (8/10) pukul 12.00 WIB, ada 4.850 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Ini merupakan rekor penambahan pasien Covid-19 dalam sehari sejak awal pandemi berlangsung. "Meningkatnya kasus Covid-19 akan jadi katalis negatif untuk pergerakan IHSG. Padahal ada harapan adanya relaksasi PSBB dalam waktu dekat ini," tambah Wawan. Menurutnya, dampak dari aksi demo ini baru akan terlihat dalam seminggu kemudian dan kasus positif Covid-19 bisa terkerek menjadi 5.000 per hari. Hal ini bakal mempengaruhi pergerakan IHSG hingga tutup bulan Oktober 2020. Pasalnya, terdapat korelasi yang kuat antara tingkat kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi.