Demokrat Adakan Pemungutan Suara Virtual Untuk Pilih Kamala Harris Sebagai Capres



KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Komite Nasional Demokrat (DNC) mengumumkan bahwa pemungutan suara virtual untuk memilih Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon presiden dari Partai Demokrat akan dilakukan pada 1-5 Agustus. 

Hasil pemilihan ini akan diumumkan pada 7 Agustus, sebelum Konvensi Nasional Demokrat pada 19-22 Agustus di Chicago.

Harris adalah satu-satunya kandidat yang memenuhi syarat untuk pemilihan presiden dari Partai Demokrat, berdasarkan hasil proses petisi pencalonan presiden. 


Sementara itu, Harris sebelumnya ditugaskan untuk menangani akar penyebab migrasi dari Amerika Tengah, sebuah misi yang penuh tantangan mengingat kondisi ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.

Baca Juga: Daftar Pasangan Kamala Harris Mengerucut Setelah Dua Kandidat Mengundurkan Diri

Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik, semakin mengintensifkan kritiknya terhadap Harris, menyebutnya sebagai "raja perbatasan" yang gagal. 

Di bawah kepemimpinan Presiden Joe Biden, sekitar 7 juta migran telah ditangkap secara ilegal saat melintasi perbatasan AS-Meksiko, angka tertinggi sepanjang masa.

Meski demikian, tugas Harris sebenarnya adalah memimpin upaya diplomatik untuk mengurangi kemiskinan, kekerasan, dan korupsi di Guatemala, Honduras, dan El Salvador, serta bekerja sama dengan Meksiko. 

Biden menugaskan Harris untuk pekerjaan yang serupa dengan yang ia lakukan saat menjadi wakil presiden, namun tantangan yang dihadapi Harris sangat besar.

Fokus Harris pada negara-negara Segitiga Utara awalnya tidak sejalan dengan realitas di perbatasan, di mana imigrasi ilegal dari Kuba, Haiti, Nikaragua, dan Venezuela meningkat. 

Harris tetap berupaya memimpin upaya di Amerika Tengah sambil juga fokus pada hak-hak aborsi, isu utama Partai Demokrat sejak keputusan Mahkamah Agung AS pada tahun 2022.

Baca Juga: Joe Biden Bikin Partai Demokrat Panik saat Debat, Kamala Harris Siaga

Pemerintah AS, dengan bantuan Harris, merancang bantuan sebesar US$ 4 miliar dan komitmen investasi swasta sebesar US$ 5,2 miliar untuk menciptakan sekitar 250.000 lapangan kerja di Guatemala, Honduras, dan El Salvador. Namun, tantangan yang ada masih sangat besar dibandingkan dengan besarnya bantuan tersebut.

Pada Mei, jumlah migran dari Segitiga Utara yang tertangkap menurun menjadi 25.000 dari puncaknya sebesar 90.000 pada Juli 2021, meski dampak upaya Harris belum sepenuhnya jelas.

Editor: Noverius Laoli