Demokrat buka pintu untuk Jokowi dan Prabowo



JAKARTA. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono disebut telah didekati para bakal calon presiden menjelang pemilu presiden mendatang. Setidaknya, tiga bakal capres, yakni Joko Widodo (Jokowi), Aburizal Bakrie (Ical), dan Prabowo Subianto sudah menjalin komunikasi dengan SBY.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Nurpati menuturkan, Jokowi sempat bertemu langsung dengan SBY. Pendekatan yang dilakukan Jokowi, kata Nurpati, memang dilakukan sebelum pelaksanaan pemilu legislatif. Menurut Andi, partainya sangat terbuka terhadap pendekatan yang dilakukan bakal capres PDI Perjuangan itu.

"Demokrat masih sangat mungkin mendukung Pak Jokowi. Demokrat demi kepentingan bangsa welcome. Dari dulu semua tahu bahwa Pak SBY selalu mengajak PDI-P dan Bu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri), bahkan saat upacara 17 Agustus, Bu Mega diundang. Hanya terpulang kepada orangnya," ujar Andi saat dihubungi, Senin (21/4/2014).


Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu mengaku belum mengetahui sikap dari Megawati atas kemungkinan berkoalisi dengan partainya.

Namun, kata Andi, politik saat ini sangat cair sehingga bentuk dan model koalisi nantinya memang sulit diprediksi. Dalam memilih mitra koalisi, Demokrat juga akan tetap melihat peluang tokoh capres yang paling kuat menang.

"Tentu pertimbangan tokoh yang elektabilitasnya paling kuat akan menjadi pertimbangan kami dalam membentuk model koalisi," imbuh Andi.

Selain dengan Jokowi, Andi mengungkapkan, SBY juga sudah didekati bakal capres Partai Gerindra Prabowo dan bakal capres Partai Golkar Ical. Hubungan dengan Prabowo, diakui Andi, bisa digalang melalui koalisi Indonesia Raya yang digagas Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional Amien Rais.

Sama seperti dua kandidat yang lain, Ical juga sudah mendekati SBY. Namun, Andi menuturkan, dari ketiga bakal capres itu, kecil peluang partainya mendukung Ical. Pasalnya, selain pencalonan Ical masih bisa digoyang internal partainya, elektabilitas Ical juga tak memuaskan.

Selain itu, Andi menambahkan, partainya juga mempertimbangkan sikap Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selama bergabung dalam koalisi. Meski demikian, belum ada kepastian final soal arah koalisi Partai Demokrat. Menurut Andi, partainya bergantung pada perhitungan SBY.

"SBY sudah dua kali menjadi presiden dan menjadi pimpinan koalisi. Beliau pasti akan lebih paham dan memiliki perhitungan yang lebih matang," katanya. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan