SEMARANG. Partai Demokrat yakin bisa bersaing dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Jawa Tengah yang menjadi basis partai berlambang banteng tersebut.Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Tengah, Sukawi Sutarif menuturkan partainya yakin lantaran efek Jokowi ternyata tidak membawa dampak signifikan bagi peta pertarungan di Jawa Tengah."Dengan ditetapkannya pak Jokowi sebagai Presiden, saya pikir, malah masyarakat itu punya pendapat. Mbok ya jangan cepet-cepet, ini baru dua tahun sudah loncat sana sini jadi Presiden," ujar Sukawi di sela-sela acara kampanye Partai Demokrat di lapangan PRPP Semarang, Sabtu (29/3/2014).Sukawi mengakui, Jokowi memang sosok pemimpin yang handal. Namun, nyatanya, kata Sukawi, berdasarkan pantauan timnya, tingkat elektabilitas Jokowi tidak mempengaruhi suara PDI-P di Jawa Tengah. "Apalagi (sampai) menggerus suara Demokrat di sini," imbuh Sukawi.Di Jawa Tengan, lanjutnya, Demokrat menargetkan minimal mendapat 15 persen suara atau setidaknya 12 kursi DPR RI. Sukawi menuturkan basis massa Demokrat, hingga kini tak beralih ke PDI-P.Di sisi lain, isu korupsi yang mendera Partai Demokrat diakui Sukawi sempat mengganggu konsolidasi partainya. Masyarakat banyak yang bertanya kader-kader Demokrat yang tersangkut kasus."Kami datang membawakan data dari KPK bahwa partai kami, bukanlah yang terbanyak. Mereka percaya," katanya.Di sisi lain, Sukawi mengatakan harus tetap menjaga para pemilih Demokrat dengan cara menyosialisasikan program-program SBY yang diklaim pro-rakyat. "Kalau bisa menjelaskan kepada warga bahwa hanya pada saat SBY, program-program itu ada, saya yakin akan berpengaruh," imbuhnya.Menurut Sukawi, proses sosialisasi terhadap basis Demokrat di Jawa Tengah cukup sulit. Pasalnya, Partai Demokrat tak memiliki media sehingga bisa membantu menyiarkan pesan Demokrat. "Jadi kami sangat mengandalkan semua caleg untuk turun," kata Sukawi. (Sabrina Asril)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Demokrat: Di Jateng, Jokowi dianggap kutu loncat
SEMARANG. Partai Demokrat yakin bisa bersaing dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Jawa Tengah yang menjadi basis partai berlambang banteng tersebut.Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Tengah, Sukawi Sutarif menuturkan partainya yakin lantaran efek Jokowi ternyata tidak membawa dampak signifikan bagi peta pertarungan di Jawa Tengah."Dengan ditetapkannya pak Jokowi sebagai Presiden, saya pikir, malah masyarakat itu punya pendapat. Mbok ya jangan cepet-cepet, ini baru dua tahun sudah loncat sana sini jadi Presiden," ujar Sukawi di sela-sela acara kampanye Partai Demokrat di lapangan PRPP Semarang, Sabtu (29/3/2014).Sukawi mengakui, Jokowi memang sosok pemimpin yang handal. Namun, nyatanya, kata Sukawi, berdasarkan pantauan timnya, tingkat elektabilitas Jokowi tidak mempengaruhi suara PDI-P di Jawa Tengah. "Apalagi (sampai) menggerus suara Demokrat di sini," imbuh Sukawi.Di Jawa Tengan, lanjutnya, Demokrat menargetkan minimal mendapat 15 persen suara atau setidaknya 12 kursi DPR RI. Sukawi menuturkan basis massa Demokrat, hingga kini tak beralih ke PDI-P.Di sisi lain, isu korupsi yang mendera Partai Demokrat diakui Sukawi sempat mengganggu konsolidasi partainya. Masyarakat banyak yang bertanya kader-kader Demokrat yang tersangkut kasus."Kami datang membawakan data dari KPK bahwa partai kami, bukanlah yang terbanyak. Mereka percaya," katanya.Di sisi lain, Sukawi mengatakan harus tetap menjaga para pemilih Demokrat dengan cara menyosialisasikan program-program SBY yang diklaim pro-rakyat. "Kalau bisa menjelaskan kepada warga bahwa hanya pada saat SBY, program-program itu ada, saya yakin akan berpengaruh," imbuhnya.Menurut Sukawi, proses sosialisasi terhadap basis Demokrat di Jawa Tengah cukup sulit. Pasalnya, Partai Demokrat tak memiliki media sehingga bisa membantu menyiarkan pesan Demokrat. "Jadi kami sangat mengandalkan semua caleg untuk turun," kata Sukawi. (Sabrina Asril)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News