JAKARTA. Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dinilai mengikuti gaya orde baru. Hal itu terlihat dengan mengajak bergabung adik iparnya yang juga mantan KSAD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo ke dalam Partai Demokrat. Pramono langsung mendapat posisi strategis sebagai Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat. "Ini skenario politik yang terlalu mudah dibaca. Khas gaya Orde Baru. Menaikkan pamor keluarga melalui mekanisme promosi nepotisme yang ketat. Hanya saja, di era reformasi ini dibuat sedikit bumbu-bumbu demokrasinya," kata Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (30/6/2013). Bumbu demokrasi itu dilihat dengan konvensi yang dilakukan oleh Demokrat. Ia mengatakan agar masyarakat tidak menilai adanya pewarisan kekuasaan seperti nepotisme, maka dibuatlah konvensi.
Demokrat dianggap ikuti jejak rezim Orde Baru
JAKARTA. Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dinilai mengikuti gaya orde baru. Hal itu terlihat dengan mengajak bergabung adik iparnya yang juga mantan KSAD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo ke dalam Partai Demokrat. Pramono langsung mendapat posisi strategis sebagai Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat. "Ini skenario politik yang terlalu mudah dibaca. Khas gaya Orde Baru. Menaikkan pamor keluarga melalui mekanisme promosi nepotisme yang ketat. Hanya saja, di era reformasi ini dibuat sedikit bumbu-bumbu demokrasinya," kata Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (30/6/2013). Bumbu demokrasi itu dilihat dengan konvensi yang dilakukan oleh Demokrat. Ia mengatakan agar masyarakat tidak menilai adanya pewarisan kekuasaan seperti nepotisme, maka dibuatlah konvensi.