JAKARTA. Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin, mengaku terkejut saat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan pemilu presiden bisa dilakukan tidak langsung. Menurut Didi, dirinya kini khawatir wacana dari pimpinan Golkar itu menjadi wacana Koalisi Merah Putih dan akan digulirkan bersama-sama. Didi menjelaskan, kekhawatirannya pada pernyataan Aburizal dilandasi akan rusaknya proses demokrasi saat presiden tidak dipilih langsung oleh rakyat. Ia menyebut wacana itu sebagai bencana besar jika benar-benar diterapkan di Indonesia. "Ada wacana pemilu presiden tidak langsung. Kalau Koalisi Merah Putih yang jumlahnya lebih dari 50% (di DPR) menggulirkan itu, itu namanya tsunami besar bagi proses demokrasi," kata Didi dalam diskusi yang digelar Smart FM di Jakarta, Sabtu (6/12).
Ia menyinggung sikap Partai Golkar yang mengingkari kesepakatan karena menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Menurut Didi, perppu yang dibuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu merupakan penyempurnaan untuk pilkada langsung yang demokratis dan mampu mencegah praktik transaksional. "Kami tidak menyangka Golkar mengingkari komitmen. Kami masih berharap Golkar akan mempertimbangkannya kembali," ucap Didi.