JAKARTA. Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan, partainya membidik salah satu tokoh Partai Golkar, Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai kandidat calon presiden yang akan diusung pada Pemilu Presiden 2014. Hal itu disampaikan Amir saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/5/2014). Menurut Amir, alasan memilih Sultan karena elektabilitasnya bisa bersaing dengan dua kandidat bakal capres lainnya, yaitu Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Amir menyebutkan, berdasarkan survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Jokowi berada di kisaran 5-26 persen, sementara Prabowo 17-18 persen. Di posisi ketiga, ada Sultan dengan 15 persen. “Nah, kemudian di posisi ketiga adalah Sri Sultan Hamengku Buwono X yang coba dipasangkan dengan salah satu peserta konvensi, hasilnya ternyata 15 persen. Tidak jauh berbeda. Apalagi masih ada massa mengambang 41 persen,” kata Amir. Menteri Hukum dan HAM itu menilai, Partai Demokrat masih memiliki peluang untuk memberikan pilihan lain kepada rakyat di luar Jokowi dan Prabowo. Akan tetapi, ia mengakui, untuk mengusung Sultan, Demokrat harus realistis terkait upaya membangun koalisi dengan partai lain untuk memenuhi presidential threshold. “Yang jelas, kalau lihat di sini, tidak ada maksud apa pun juga untuk mencoba mengganggu dua calon yang sudah ada. Saya kira ini untuk alternatif, bisa memberikan pilihan demokrasi yang lebih baik juga untuk bangsa,” kata Amir. Sementara ketika ditanya siapa peserta konvensi yang disiapkan untuk berpasangan dengan Sultan, Amir tak mau menyebutkan. Sebelumnya, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, Pramono Edhie Wibowo, mantan Kepala Staf Angkatan Darat yang juga adik ipar Presiden SBY, memiliki peluang berduet dengan Sultan. Komposisi duet sipil militer dianggap akan menjadi kekuatan duet pasangan itu. Saat ditanya lebih lanjut kemungkinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat akan berbicara soal wacana pengusungan Sultan kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal “Ical” Bakrie dalam pertemuan hari ini, Amir tak menampiknya. “Ada kemungkinan hal itu akan dibahas,” katanya. Hingga saat ini, Partai Demokrat memang belum menunjukkan sinyal arah koalisinya setelah keinginan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan rekonsiliasi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menemui jalan buntu. Apabila Demokrat akan mengusung Sultan, maka Demokrat akan membuat poros baru. Peluang paling memungkinkan membangun koalisi bersama partai-partai yang belum menentukan arah koalisinya, seperti Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Hanura. (Sabrina Asril)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Demokrat lirik Sultan Hamengkubuwono jadi capres
JAKARTA. Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan, partainya membidik salah satu tokoh Partai Golkar, Sri Sultan Hamengku Buwono X, sebagai kandidat calon presiden yang akan diusung pada Pemilu Presiden 2014. Hal itu disampaikan Amir saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/5/2014). Menurut Amir, alasan memilih Sultan karena elektabilitasnya bisa bersaing dengan dua kandidat bakal capres lainnya, yaitu Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Amir menyebutkan, berdasarkan survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Jokowi berada di kisaran 5-26 persen, sementara Prabowo 17-18 persen. Di posisi ketiga, ada Sultan dengan 15 persen. “Nah, kemudian di posisi ketiga adalah Sri Sultan Hamengku Buwono X yang coba dipasangkan dengan salah satu peserta konvensi, hasilnya ternyata 15 persen. Tidak jauh berbeda. Apalagi masih ada massa mengambang 41 persen,” kata Amir. Menteri Hukum dan HAM itu menilai, Partai Demokrat masih memiliki peluang untuk memberikan pilihan lain kepada rakyat di luar Jokowi dan Prabowo. Akan tetapi, ia mengakui, untuk mengusung Sultan, Demokrat harus realistis terkait upaya membangun koalisi dengan partai lain untuk memenuhi presidential threshold. “Yang jelas, kalau lihat di sini, tidak ada maksud apa pun juga untuk mencoba mengganggu dua calon yang sudah ada. Saya kira ini untuk alternatif, bisa memberikan pilihan demokrasi yang lebih baik juga untuk bangsa,” kata Amir. Sementara ketika ditanya siapa peserta konvensi yang disiapkan untuk berpasangan dengan Sultan, Amir tak mau menyebutkan. Sebelumnya, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, Pramono Edhie Wibowo, mantan Kepala Staf Angkatan Darat yang juga adik ipar Presiden SBY, memiliki peluang berduet dengan Sultan. Komposisi duet sipil militer dianggap akan menjadi kekuatan duet pasangan itu. Saat ditanya lebih lanjut kemungkinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat akan berbicara soal wacana pengusungan Sultan kepada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal “Ical” Bakrie dalam pertemuan hari ini, Amir tak menampiknya. “Ada kemungkinan hal itu akan dibahas,” katanya. Hingga saat ini, Partai Demokrat memang belum menunjukkan sinyal arah koalisinya setelah keinginan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan rekonsiliasi dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menemui jalan buntu. Apabila Demokrat akan mengusung Sultan, maka Demokrat akan membuat poros baru. Peluang paling memungkinkan membangun koalisi bersama partai-partai yang belum menentukan arah koalisinya, seperti Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Hanura. (Sabrina Asril)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News