JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menjadwalkan rapat maraton guna membahas nasib harga bahan bakar minyak (BBM) di istana Cipanas pada akhir pekan ini. Menanggapi rencana tersebut, Partai Demokrat meminta Presiden untuk tidak ragu mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM.“Pemerintah harus berani mengambil kebijakan dengan menaikkan BBM dengan taraf harga yang layak,” kata anggota komisi keuangan DPR Achsanul Qosasi saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (12/4).Meski mengakui adanya dampak kenaikan inflasi, tetapi menurutnya hal itu bisa dipecahkan dengan membuat simulasi kenaikan. Menurut Achsanul, pemerintah harus cermat menghitung berapa pengaruh kenaikan BBM terhadap inflasi, penghematan APBN, dan masyarakat. Dengan membuat simulasi, maka hal itu akan menjadi solusi penyelesaian agar subsidi BBM tidak jebol seperti tahun lalu.“(Kenaikan) antara Rp 500 sampai Rp 1.000 akan menghemat Rp 60 triliun-70 triliun,” ujarnya mencontohkan.Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Alie Assegaf menganggap, opsi kenaikan BBM itu wajar jika dilakukan karena mempertimbangkan harga BBM Indonesia yang paling rendah di dunia. Legislator asal dapil Malang itu melihat masyarakat pun telah siap jika memang akhirnya pemerintah menaikkan harga BBM.“Masyakarat sudah mampu ketika bbm ini dinaikkan. Bahkan ada jika bbm dikonfersi ke bbg (bahan bakar gas) mereka lebih memilih bbm dinaikkan,” urai Nurhayati.Nurhayati bilang, langkah untuk menaikkan harga BBM memang keputusan tidak populis yang diambil pemerintah. Namun, itu merupakan jalan terbaik untuk menyelamatkan bangsa dari kebangkrutan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Demokrat: Pemerintah harus berani naikkan BBM
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menjadwalkan rapat maraton guna membahas nasib harga bahan bakar minyak (BBM) di istana Cipanas pada akhir pekan ini. Menanggapi rencana tersebut, Partai Demokrat meminta Presiden untuk tidak ragu mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM.“Pemerintah harus berani mengambil kebijakan dengan menaikkan BBM dengan taraf harga yang layak,” kata anggota komisi keuangan DPR Achsanul Qosasi saat ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (12/4).Meski mengakui adanya dampak kenaikan inflasi, tetapi menurutnya hal itu bisa dipecahkan dengan membuat simulasi kenaikan. Menurut Achsanul, pemerintah harus cermat menghitung berapa pengaruh kenaikan BBM terhadap inflasi, penghematan APBN, dan masyarakat. Dengan membuat simulasi, maka hal itu akan menjadi solusi penyelesaian agar subsidi BBM tidak jebol seperti tahun lalu.“(Kenaikan) antara Rp 500 sampai Rp 1.000 akan menghemat Rp 60 triliun-70 triliun,” ujarnya mencontohkan.Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Alie Assegaf menganggap, opsi kenaikan BBM itu wajar jika dilakukan karena mempertimbangkan harga BBM Indonesia yang paling rendah di dunia. Legislator asal dapil Malang itu melihat masyarakat pun telah siap jika memang akhirnya pemerintah menaikkan harga BBM.“Masyakarat sudah mampu ketika bbm ini dinaikkan. Bahkan ada jika bbm dikonfersi ke bbg (bahan bakar gas) mereka lebih memilih bbm dinaikkan,” urai Nurhayati.Nurhayati bilang, langkah untuk menaikkan harga BBM memang keputusan tidak populis yang diambil pemerintah. Namun, itu merupakan jalan terbaik untuk menyelamatkan bangsa dari kebangkrutan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News