JAKARTA. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Anas Urbaningrum serta Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), diminta untuk bersuara bulat untuk memecat Ketua DPD Partai Demokrat Maluku Utara Thaib Armaiyn. Hal ini berkaitan dengan insiden terjadinya pemukulan terhadap rombongan Anas dan Ibas yang terjadi di Bandar Udara Babullah, Halmahera, Maluku Utara. Ketua Komunikasi dan Informasi DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyatakan pemecatan tersebut harus dilakukan karena sikap Ketua DPP Maluku Utara tersebut, tidak mencerminkan sikap Partai Demokrat. "Karena sikapnya sudah lari dari sikap partai kami yang santun," ujar Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (25/5). Karena itu, menurut Ruhut, kemarahan yang ditunjukkan oleh Sekjen sekaligus putra kedua Presiden SBY itu, adalah hal yang wajar. Selain itu, Ruhut meminta masyarakat untuk memaklumi kemarahan Ibas tersebut. "Karena ini memang sangat keterlaluan. Semua pemukul itu pendukung setia Thaib. Jadi Thaib harus segera dipecat," tandasnya. Ruhut menambahkan dirinya dan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan melakukan pemanggilan terhadap Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) dan membicarakan insiden pemukulan ini dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi III DPR dengan Kepolisian. "Saya dan Komisi III akan meminta Kapolri dalam RDP nanti, untuk mengusut kasus ini," imbuh Ruhut. Selain itu, Ruhut juga meminta Kapolri, melakukan investigasi atas insiden pemukulan tersebut. Ia juga mengapresiasi, atas ditangkapnya seluruh pelaku insiden pemukulan tersebut. Sebelumnya, Anas, Ibas, dan 10 pengurus DPP Demokrat datang ke Ternate untuk menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Demokrat Maluku Utara. Musda itu akan memilih Ketua DPD I yang baru. Ada dua calon yakni Thaib Armaiyn (Gubernur Maluku Utara) dan Rahmi Husen (anggota DPRD Maluku Utara). Saat tiba di Bandara Babullah, ratusan pendukung Thaib sudah menunggu rombongan. Simpatisan partai ini malah melakukan penolakan terhadap Anas bersama rombongan, agar tidak menghadiri pelaksanaan Musda yang rencananya digelar di Bela Internasional Hotel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Demokrat tuntut pemecatan Thaib Armaiyn
JAKARTA. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat Anas Urbaningrum serta Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), diminta untuk bersuara bulat untuk memecat Ketua DPD Partai Demokrat Maluku Utara Thaib Armaiyn. Hal ini berkaitan dengan insiden terjadinya pemukulan terhadap rombongan Anas dan Ibas yang terjadi di Bandar Udara Babullah, Halmahera, Maluku Utara. Ketua Komunikasi dan Informasi DPP Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyatakan pemecatan tersebut harus dilakukan karena sikap Ketua DPP Maluku Utara tersebut, tidak mencerminkan sikap Partai Demokrat. "Karena sikapnya sudah lari dari sikap partai kami yang santun," ujar Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (25/5). Karena itu, menurut Ruhut, kemarahan yang ditunjukkan oleh Sekjen sekaligus putra kedua Presiden SBY itu, adalah hal yang wajar. Selain itu, Ruhut meminta masyarakat untuk memaklumi kemarahan Ibas tersebut. "Karena ini memang sangat keterlaluan. Semua pemukul itu pendukung setia Thaib. Jadi Thaib harus segera dipecat," tandasnya. Ruhut menambahkan dirinya dan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan melakukan pemanggilan terhadap Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) dan membicarakan insiden pemukulan ini dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi III DPR dengan Kepolisian. "Saya dan Komisi III akan meminta Kapolri dalam RDP nanti, untuk mengusut kasus ini," imbuh Ruhut. Selain itu, Ruhut juga meminta Kapolri, melakukan investigasi atas insiden pemukulan tersebut. Ia juga mengapresiasi, atas ditangkapnya seluruh pelaku insiden pemukulan tersebut. Sebelumnya, Anas, Ibas, dan 10 pengurus DPP Demokrat datang ke Ternate untuk menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) DPD I Partai Demokrat Maluku Utara. Musda itu akan memilih Ketua DPD I yang baru. Ada dua calon yakni Thaib Armaiyn (Gubernur Maluku Utara) dan Rahmi Husen (anggota DPRD Maluku Utara). Saat tiba di Bandara Babullah, ratusan pendukung Thaib sudah menunggu rombongan. Simpatisan partai ini malah melakukan penolakan terhadap Anas bersama rombongan, agar tidak menghadiri pelaksanaan Musda yang rencananya digelar di Bela Internasional Hotel.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News