JAKARTA. Dewan Energi Nasional (DEN) berharap program listrik 35.000 Mega Watt (MW) bisa meningkatkan porsi swasta dalam pembangunan pembangkit listrik di Indonesia. “Di fast track 10.000 MW tahap I porsi PLN lebih dominan, begitu juga di fast track II. Jadi saat 35.000 MW, perlu di balik konsepnya, sehingga porsi pembangkit listrik swasta lebih besar,” kata anggota DEN Syamsir Abduh, Senin (20/2). Walau porsi pembangkit listrik swasta lebih besar, menurutnya, bukan berarti keberpihakan negara dikurangi dalam pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat. Program 35.000 MW diharapkan bisa memberikan peluang partisipasi yang lebih besar kepada pembangkit swasta dengan kontrol pemerintah. Di sisi lain, peran PLN harus lebih besar diarahkan kepada penyebaran gardu induk dan transmisi listrik di seluruh Indonesia, sehingga target elektrifikasi bisa tercapai. Apalagi menurut data Kementerian ESDM, dari target 46.597 kms transmisi di Indonesia, baru 10% yang terealisasi. Sementara 54% masih dalam taraf perencanaan dan 36% dalam taraf konstruksi. Begitu juga proyek gardu induk, dari target 108.789 MVA di seluruh Indonesia, baru 14% yang terealisasi. Sementara 65% proyek gardu induk baru perencanaan dan 21% taraf konstruksi.
DEN: Program 35.000 MW tingkatkan porsi swasta
JAKARTA. Dewan Energi Nasional (DEN) berharap program listrik 35.000 Mega Watt (MW) bisa meningkatkan porsi swasta dalam pembangunan pembangkit listrik di Indonesia. “Di fast track 10.000 MW tahap I porsi PLN lebih dominan, begitu juga di fast track II. Jadi saat 35.000 MW, perlu di balik konsepnya, sehingga porsi pembangkit listrik swasta lebih besar,” kata anggota DEN Syamsir Abduh, Senin (20/2). Walau porsi pembangkit listrik swasta lebih besar, menurutnya, bukan berarti keberpihakan negara dikurangi dalam pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat. Program 35.000 MW diharapkan bisa memberikan peluang partisipasi yang lebih besar kepada pembangkit swasta dengan kontrol pemerintah. Di sisi lain, peran PLN harus lebih besar diarahkan kepada penyebaran gardu induk dan transmisi listrik di seluruh Indonesia, sehingga target elektrifikasi bisa tercapai. Apalagi menurut data Kementerian ESDM, dari target 46.597 kms transmisi di Indonesia, baru 10% yang terealisasi. Sementara 54% masih dalam taraf perencanaan dan 36% dalam taraf konstruksi. Begitu juga proyek gardu induk, dari target 108.789 MVA di seluruh Indonesia, baru 14% yang terealisasi. Sementara 65% proyek gardu induk baru perencanaan dan 21% taraf konstruksi.