NEW YORK. Samsung memang dicap sebagai copycat oleh beberapa pihak, nyatanya ada satu hal yang boleh jadi belum pernah dilakukan perusahaan lain. Sekarang, Samsung memiliki tiga chief executive officer (CEO), yaitu Boo-keun Yoon, J.K. Shin, dan Oh-Hyun Kwon. Yoon akan tetap mengendalikan divisi elektronik, seperti penjualan televisi dan alat keperluan rumah tangga. Shin bertanggung jawab atas divisi IT perusahaan. Sementara Kwon tetap akan mengawasi divisi produksi komponen elektronik. Diharapkan, dengan struktur kepemimpinan yang seperti ini mampu membuat pengambilan keputusan lebih efisien. Apa pun predikat yang diterima Samsung, yang jelas pabrikan yang juga menjual berbagai macam alat elektronik ini berharap mampu mengulang kesuksesan S3. Manajemen yakin bisa meninggalkan Apple lebih jauh. Tahun lalu, Samsung menguasai 29% pangsa pasar global, sementara Apple hanya 21%. Adapun nilai pasar smartphone secara global mencapai US$ 358 miliar sepanjang tahun 2012 lalu. "S4 akan menjadi kunci keberhasilan bisnis smartphone Samsung tahun ini," kata Warren Lau, analis Kim Eng Securities Ltd di Hong Kong. "Kami pikir S4 dan S3 akan terus diterima dengan baik oleh konsumen secara global, mengingat keunggulan mereka dari segi inovasi," imbuhnya. Tidak perlu analis, orang awam pun bakal menilai S4 akan laku di pasaran mengingat banyaknya kecanggihan yang ditawarkan. Hal ini tentunya membuat Phill Schiller, kepala pemasaran Apple, kegerahan. "Produk kami juga inovatif, dan banyak pelanggan yang membelinya," tegas Schiler. Dirinya mengklaim, jalannya sistem pengoperasian Samsung tidak selembut iPhone. Selain itu, aplikasi - aplikasi yang ada di ponsel Android tergolong usang. Berbeda halnya dengan 300 juta pengguna Apple yang selalu mendapat update software terbaru. "Android juga hanya ponsel yang hanya layak untuk kebutuhan promosi," tukasnya. Schiler juga mengklaim, iPhone 5 dan iPhone 4S merupakan ponsel terlaris sepanjang tahun 2012. Tapi tetap saja, saham Apple sempat anjlok 40% pada bulan September 2012 menyusul kekhawatiran investor atas penurunan penjualan setelah peluncuran S3.
Dengan 3 CEO, Samsung lebih oke
NEW YORK. Samsung memang dicap sebagai copycat oleh beberapa pihak, nyatanya ada satu hal yang boleh jadi belum pernah dilakukan perusahaan lain. Sekarang, Samsung memiliki tiga chief executive officer (CEO), yaitu Boo-keun Yoon, J.K. Shin, dan Oh-Hyun Kwon. Yoon akan tetap mengendalikan divisi elektronik, seperti penjualan televisi dan alat keperluan rumah tangga. Shin bertanggung jawab atas divisi IT perusahaan. Sementara Kwon tetap akan mengawasi divisi produksi komponen elektronik. Diharapkan, dengan struktur kepemimpinan yang seperti ini mampu membuat pengambilan keputusan lebih efisien. Apa pun predikat yang diterima Samsung, yang jelas pabrikan yang juga menjual berbagai macam alat elektronik ini berharap mampu mengulang kesuksesan S3. Manajemen yakin bisa meninggalkan Apple lebih jauh. Tahun lalu, Samsung menguasai 29% pangsa pasar global, sementara Apple hanya 21%. Adapun nilai pasar smartphone secara global mencapai US$ 358 miliar sepanjang tahun 2012 lalu. "S4 akan menjadi kunci keberhasilan bisnis smartphone Samsung tahun ini," kata Warren Lau, analis Kim Eng Securities Ltd di Hong Kong. "Kami pikir S4 dan S3 akan terus diterima dengan baik oleh konsumen secara global, mengingat keunggulan mereka dari segi inovasi," imbuhnya. Tidak perlu analis, orang awam pun bakal menilai S4 akan laku di pasaran mengingat banyaknya kecanggihan yang ditawarkan. Hal ini tentunya membuat Phill Schiller, kepala pemasaran Apple, kegerahan. "Produk kami juga inovatif, dan banyak pelanggan yang membelinya," tegas Schiler. Dirinya mengklaim, jalannya sistem pengoperasian Samsung tidak selembut iPhone. Selain itu, aplikasi - aplikasi yang ada di ponsel Android tergolong usang. Berbeda halnya dengan 300 juta pengguna Apple yang selalu mendapat update software terbaru. "Android juga hanya ponsel yang hanya layak untuk kebutuhan promosi," tukasnya. Schiler juga mengklaim, iPhone 5 dan iPhone 4S merupakan ponsel terlaris sepanjang tahun 2012. Tapi tetap saja, saham Apple sempat anjlok 40% pada bulan September 2012 menyusul kekhawatiran investor atas penurunan penjualan setelah peluncuran S3.