KONTAN.CO.ID - BERKELEY. Inflasi yang lesu memberi Federal Reserve peluang untuk menjaga biaya pinjaman tetap rendah dan membantu menarik lebih banyak pekerja ke pasar tenaga kerja. Hal tersebut diungkapkan Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly. "Kita sedang beruntung. Kita dapat menjaga tingkat kebijakan yang akomodatif dan dapat menangani masalah tekanan inflasi," kata Daly seperti dikutip Reuters. Baca Juga: Xinhua: China dan AS lakukan pembicaraan dagang yang konstruktif di akhir pekan
The Fed bulan lalu menurunkan suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini, ke kisaran 1,5% hingga 1,75%. Ketua Fed Jerome Powell menggambarkan penurunan suku bunga sebagai kebijakan terhadap hambatan dari melambatnya pertumbuhan global dan ketidakpastian geopolitik dan perdagangan. Pengurangan suku bunga juga merupakan upaya untuk melawan inflasi masih di bawah target 2%. Sementara itu ekonomi AS terus tumbuh secara moderat dan pengangguran pada level 3,6%, mendekati posisi terendah yang ditetapkan beberapa dekade lalu. Powell mengatakan The Fed kemungkinan akan meninggalkan suku bunga di mana mereka melarang setiap perubahan material dalam prospek ekonomi. Daly tidak berbicara langsung tentang penurunan suku bunga The Fed baru-baru ini. Tapi, katanya, ada sedikit bukti bahwa suku bunga rendah menciptakan ketidakseimbangan yang mahal di pasar keuangan.