Densus 88 tangkap kaki tangan Santoso di Palu



JAKARTA. Densus 88 kembali menangkap anggota kelompok teroris Santoso di sejumlah tempat di Sulawesi Tengah pada Kamis (4/8). Salah satunya MA yang ditangkap di Bandara Mutiara Palu saat akan berangkat menuju Kalimantan.

"MA ini sudah di pesawat, kami bekerja sama dengan otoritas bandara untuk melakukan penangkapan di pesawat," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/8).

Kemudian, ada dua anggota lagi yang diringkus di rumahnya masing-masing, yaitu JA dan IA. Agus mengatakan, keduanya berperan sebagai kurir aktif dari kelompok Santoso.


"Ketiganya tidak termasuk dalam DPO yang pernah diumumkan, tapi aktif sebagai kurir untuk mendukung operasional kelompok dalam pencarian logistik," kata Agus.

Pada Jumat pagi tadi, satu dari 18 orang buron kelompok Santoso menyerahkan diri kepada Satuan Tugas Imbangan Intelijen dari Badan Intelijen Negara di Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.

Buron bernama Jumri alias Tamar tersebut menyerah dengan bantuan keluarganya. Jumri merupakan warga Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir.

Ia diantar oleh keluarganya dari Tamanjeka dengan menggunakan sepeda motor pukul 03.50 Wita menuju ke sebuah lokasi di Dusun Ratulene, Poso Pesisir. Jumri alias Tamar ada dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak Operasi Tinombala 2016 digelar pada 10 Januari 2016.

Dengan penyerahan diri Jumri, maka sisa DPO jaringan Santoso yang masih dikejar oleh Satgas Tinombala 2016 di Poso berjumlah 17 orang.

Tim gabungan TNI-Polri tersebut masih memburu mereka di wilayah hutan pegunungan Poso khususnya di wilayah Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso Pesisir Selatan, dan Poso Pesisir. Lokasi tersebut diduga menjadi tempat persembunyian para DPO teroris setelah pimpinan mereka, Santoso alias Abu Wardah, tewas dalam baku tembak pada 18 Juli 2016. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini